Duduk 10 Jam Sehari Dikaitkan dengan Risiko Demensia

virprom.com – Anjuran untuk berdiri dan berjalan kaki setiap 20-30 menit atau minimal satu jam sekali bukanlah hal yang tidak masuk akal. Tubuh manusia jelas tidak dirancang untuk duduk atau berbaring dalam jangka waktu lama dan terus menerus, kecuali saat tidur, sakit, atau cedera.

Namun, kita sering melakukannya akhir-akhir ini, dan ketidakaktifan dalam jangka panjang ini dapat memengaruhi banyak aspek kesehatan kita, termasuk kesehatan kognitif. Bahaya gaya hidup sedentary

Diperkirakan separuh orang dewasa di dunia tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup untuk menjaga kesehatan optimal. Setiap hari semakin banyak dari kita yang tidak banyak bergerak dan tidak melakukan latihan fisik.

Bayangkan seseorang harus duduk lebih dari 8 jam di tempat kerja, pulang ke rumah, makan, menonton TV, bermain ponsel, dll. Mungkin kita duduk lebih dari 10 jam sehari.

Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, seperti duduk atau berbaring dalam waktu lama dan kurang aktivitas fisik, memiliki sejumlah dampak negatif bagi kesehatan, termasuk peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker usus besar.

Baca juga: Terlalu Banyak Duduk Tingkatkan Risiko Kematian, Meski Anda Rutin Berolahraga

Kurangnya olahraga juga meningkatkan kemungkinan nyeri dan cedera jangka panjang akibat gangguan suasana hati dan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, serta kesehatan otot, sendi, dan tulang yang buruk. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak meningkatkan risiko demensia

Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan di JAMA menunjukkan adanya potensi hubungan lain antara duduk berlebihan dan kesehatan, dan hal ini terkait dengan kesehatan otak seiring bertambahnya usia.

Menganalisis data sebelumnya dari hampir 50.000 peserta Biobank di Inggris yang berusia 60 tahun ke atas, para peneliti menemukan bahwa “peningkatan waktu duduk” atau ketidakaktifan “secara signifikan terkait dengan risiko demensia di kalangan orang dewasa yang lebih tua”.

Peserta tanpa demensia pada awal memakai akselerometer pergelangan tangan (monitor gerak) untuk menilai perilaku menetap mereka (atau tingkat aktivitas umum). Setelah 6 tahun observasi, 414 diantaranya didiagnosis menderita keterbelakangan mental.

Mengingat bahwa hasilnya bersifat korelasional (vs. sebab-akibat), para peneliti mencatat bahwa risiko demensia pada peserta meningkat jika mereka menghabiskan total 10 jam sehari untuk duduk atau tidak banyak bergerak dan aktif secara fisik.

Semakin besar total waktu yang dihabiskan untuk tidak melakukan aktivitas, semakin besar pula risiko demensia. Dengan demikian, orang yang menghabiskan total 15 jam sehari tanpa aktivitas fisik tiga kali lebih mungkin terkena demensia dibandingkan mereka yang lebih aktif.

Penulis penelitian juga mencatat bahwa berapa kali partisipan duduk diam dalam sehari tidak berhubungan dengan risiko demensia, namun jumlah jam duduk adalah hal yang penting.

Baca Juga: 7 Dampak Buruk Duduk Seharian bagi Kesehatan, 3 Cara Mengurangi Gaya Hidup Sedentary, Kata Dokter

Satu jam di gym, sesi latihan kekuatan, kelas spinning, atau lari selalu disarankan dan merupakan cara terbaik untuk membalikkan efek negatif dari duduk hampir sepanjang hari.

Bagaimana dengan rutinitas yang tidak melibatkan berpakaian di gym dan mandi untuk menghilangkan keringat? Pengiriman dan transportasi

Pikirkan tentang bagaimana Anda akan mencapai suatu tempat. Bisakah Anda parkir agak jauh dari gedung perkantoran agar bisa berjalan beberapa langkah? Apakah Anda turun dari bus lebih awal? Lebih suka tangga dibandingkan eskalator? Bersepeda ke toko alih-alih mengemudi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top