Koeman soal Xavi Mundur: Saya Pun Menderita, Stres karena Tekanan Klub

virprom.com – Mantan manajer Barcelona Ronald Koeman mengaku memahami rasa frustrasi Xavi Hernandez atas keputusannya mengundurkan diri sebagai manajer raksasa Catalan.

Usai mengumumkan keputusannya hengkang dari Barcelona pada akhir musim ini, Xavi terang-terangan menyatakan tak menikmati hidup sebagai pelatih Barca.

Mantan pemain dan legenda Barcelona itu merasa prestasinya sebagai pelatih kurang dihargai.

Xavi dikutip dari ESPN: “Ini perjuangan yang berat dan melelahkan, faktanya, Anda bisa melihatnya pada para pelatih yang telah menang.”

“Di klub lain ada kompensasi. Arasate (pelatih Osasuna) bilang dia menikmati Senin hingga Jumat, tapi saya tidak. Itulah perbedaan besarnya,” katanya.

Baca juga: Alasan Xavi Tinggalkan Barcelona: Dia Tidak Diapresiasi dan Merasa Sulit dari Senin hingga Jumat

Ronald Koeman, yang menggantikan Xavi sebagai manajer Barca pada November 2021, memahami situasinya.

“Menjadi pemain Barcelona jauh lebih menyenangkan dibandingkan menjadi pelatih. Saya berjuang dengan tekanan dan stres. Itu adalah pekerjaan tersulit yang pernah saya jalani,” kata Koeman, mantan bek Barca, seperti dikutip ESPN.

“Saya mengerti Xavi. “Dalam kasus saya, saya tidak setuju dengan presiden klub (Joan Laporta) dibandingkan dengan Xavi,” ujarnya.

“Dalam kasus Xavi, sebagai orang Catalan dan legenda klub, dia juga menyadari bahwa menjadi pemain sangat berarti dan bahkan lebih menyenangkan dan indah dibandingkan menjadi pelatih Barca,” kata Koeman.

Baca Juga: Xavi Mundur Sebagai Pelatih Barcelona Usai Barca Kalahkan Villarreal

Koeman yang kini menjabat pelatih Timnas Belanda menambahkan, media eksternal dan internal Barca membuat tugasnya semakin rumit.

“Dengan segala hormat, Xavi adalah pelatih di Qatar. Kemudian dia pindah ke Barcelona. Semuanya ‘di tangan Anda’ di sana,” katanya.

Koeman berkata: “Dia selalu dipuji tapi sekarang Anda bisa melihat sisi lain. Media menodongkan pistol ke arah Anda dan situasi politik di klub tidak bagus. Masalahnya ada pada manajemen klub.” dia berkata.

Koeman mengatakan dia berjuang dengan tekanan dari klub selama menjadi manajer Barca.

Baca juga: Guardiola Tanpa Syarat Mendukung Xavi dan Barcelona

Mereka harus memastikan pelatihnya berfungsi dengan baik,” kata Koeman.

“Saya tidak pernah mengalami gangguan mental tetapi saya telah berjuang dengan tekanan dari klub, tidak baik bagi seorang anak untuk menangis setelah kekalahan dan saya akan merasakannya juga,” ujarnya.

Adapun pada musim ini, Barcelona masih berpeluang meraih dua gelar: La Liga dan Liga Champions.

Barcelona selanjutnya akan bertandang ke kandang Deportivo Alaves di Stadion Mendisorrosa pada Minggu (2/4/2024) pukul 00:30 (WIB).

Robert Lewandowski dan timnya saat ini berada di peringkat 4 klasemen Liga Spanyol, tertinggal 47 poin dari Real Madrid (57 poin), Girona (55 poin), dan Atlético Madrid (47 poin). Dengarkan berita terkini dan cerita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top