Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

JAKARTA, virprom.com – Direktur Nusacom Pratama Institute Ari Junidi mengingatkan pembentukan kabinet adalah hak prerogratif presiden, bukan presiden.

Oleh karena itu, Ari menilai ada baiknya politisi PDI-P menyikapi positif usulan Wakil Presiden Gibran Rakaboming untuk melakukan pendekatan kepada Presiden kelima RI dan Presiden PDI-P Megawati Sukarnopatri soal struktur perusahaan.

Menurut Ari, perilaku politikus PDI Perjuangan tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berhak mengangkat menterinya.

Tentu kami menghormati hak Presiden terpilih Prabowo untuk membentuk kabinet. Jabatan Gibran sebagai Wakil Presiden terpilih pasti akan sejalan dengan Prabowo, kata Ari kepada virprom.com, Senin (6/5/2024).

Baca Juga: PDI-P Batalkan Rencana Jibran Tanya Megawati Soal Kabinet

Ari mengatakan, Gibran sepertinya masih bisa menahan diri karena masih berstatus kader PDI-P jika ingin menanyakan struktur jabatan di Megawati.

Bahkan, Gibran tak lagi dianggap sebagai kader kelompok pengusung merek banteng di jalanan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ari juga menilai PDI Perjuangan dan Megawati tidak termasuk pendukung Prabowo-Jabran pada Pilpres 2024, sehingga kurang baik jika dijadikan acuan.

Padahal, penolakan terhadap upaya Gibran merupakan penghormatan kepada pemenang pemilu presiden untuk mendirikan suatu lembaga tanpa campur tangan pihak lain, ujarnya.

Ari juga menilai PDI Perjuangan menolak rencana tersebut karena tindakan Gibran mirip dengan ayahnya, Presiden Joko Widodo.

“Apa yang disampaikan sangat berbeda dengan kenyataan. PDI Perjuangan sudah sangat lelah dengan langkah Gibran karena tindakannya bersifat politik yang bertentangan dengan PDI Perjuangan,” kata Ari.

Baca Juga: Gibran Mau Bicara Struktur Kelembagaan dengan Megawati, Masonton: Cuma Trik

Diberitakan sebelumnya, Gibran mengaku ingin berbincang dengan banyak kalangan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai pembentukan pemerintahan selanjutnya, termasuk Megawati.

Ya nanti yang sesepuh, tokoh, pemimpin (melamar), termasuk dia (Megawati), kata Gibran di Kompas TV, Sabtu (4/5/2024).

Banyak politisi PDI-P yang menyambut positif usulan Gibran. Misalnya, Maisonton Pasaribo yang menilai rencana Gibran ke Megawati hanyalah tipu muslihat.

Menurutnya, Gibran tak mau pintar-pintar berbincang dengan Megawati karena Megawati tak mau menjawab.

Baca Juga: Gibran Ingin Bahas Pelembagaan dengan Megawati.

“Iya, kalau ada yang bilang mau ke Bu Megawati, saran soal perusahaan itu menurut saya hanya tipuan, belum tentu Bu Megawati tidak terima dengan omongan cerdik itu,” kata Masonton. melalui Kompas TV. , Sabtu.

Politisi PDI-P lainnya, Hendrawan Supolitikno mengingatkan, presidenlah yang berhak mendirikan perusahaan, bukan Gibran dalam hal ini.

Oleh karena itu, menurutnya, seharusnya Prabowo yang berdiskusi dengan Megawati jika ingin menanyakan soal pembentukan kabinet.

Komunikator punya kewenangan, dalam hal ini Pak Prabo. Gibran bisa terlibat bisa juga tidak, kata Hendrovan kepada virprom.com, Minggu (5/5/2024). Dengarkan Injil dan pilihan pesan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran pesan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top