Berniat Meminang Fortuner VNT Bekas, Pertimbangkan Biaya Perbaikan

SUKOHARJO, virprom.com – Banyak orang yang mencari Fortuner bekas karena bobotnya. Kendaraan ini merupakan sport utility vehicle (SUV) andalan Toyota hingga saat ini.

Fortuner sudah beredar di Indonesia sejak tahun 2005, diawali dengan impor dari Thailand. Dua tahun kemudian, Fortuner versi bensin dirakit di Indonesia, sedangkan mesin diesel didatangkan dari Thailand dengan girboks manual.

Pada tahun 2009, Toyota menawarkan Fortuner pilihan transmisi otomatis untuk mesin diesel dengan teknologi injeksi rel turbocharger standar.

Baca Juga: Cara Mudah Mendapatkan Fitur Toyota Fortuner Dengan VNT

Baru-baru ini, di tahun 2012, Fortuner mendapat facelift dengan perubahan besar pada eksterior, interior, dan mesin. Hadirnya teknologi Variable Nozzle Turbocharger (VNT) membuat mobil ini semakin bertenaga dan bertenaga.

Model Fortuner bekas lainnya yang banyak dicari orang adalah model VNT. Mobil ini diproduksi pada tahun 2012 hingga 2016 sebelum akhirnya diluncurkan generasi kedua.

Berdasarkan ulasan virprom.com tertanggal Jumat (26/4/2024), Fortuner bekas dengan fitur VNT ini dibanderol mulai Rp 190 jutaan. Bagi mereka yang ingin pindah, ada baiknya mengetahui pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Toyota Fortuner Zigzag Saat Menanjak, Seharusnya Tak Perlu

Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo, mengatakan Fortuner generasi pertama dengan fitur VNT sangat diminati masyarakat karena mesinnya lebih bertenaga.

“Berkat VNT, mobil ini tidak lagi mengalami turbo lag saat turun gigi, jadi tetap tajam sejak awal, makanya banyak yang mau, tapi karena mobil ini sudah tua, bagus untuk situasinya, ” kata Muchlis di virprom.com pada Jumat (26 April 2024).

Muchlis mengatakan, ada kemungkinan sistem injeksi bermasalah atau tersumbat, apalagi jika mobil sering dipaksa meminum solar berkualitas rendah.

Baca Juga: Video Toyota Fortuner Bergelombang di Tanjakan

Biaya perbaikan satu suntikan mahal sekali, mulai dari satu juta sampai tiga juta, sedangkan kalau ganti rakitan tiap suntikan biayanya Rp 10 juta, ada empat kalau hancur semua, kata Muchlis.

Selain injeksi, calon pembeli juga harus memperhatikan kualitas turbocharger tersebut, karena jika pemilik sebelumnya lalai dalam perawatan bisa menimbulkan kerusakan.

Karena kualitas oli yang buruk atau penggantian yang tidak teratur, turbo bisa rusak sebelum waktunya, harga perbaikannya tidak murah, dari Rp 5 juta hingga Rp 7 juta untuk penggantian cartridge, untuk penggantian rakitan sekitar Rp 30 juta hingga Rp 35 juta, katanya, Muchlis.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Sopir Fortuner yang Bangga, Jangan Takut dengan Mobil Berplat Nomor…

Sedangkan menurut Muchlis, mesin yang dirawat akan menghasilkan tenaga yang cukup dan kuat. Begitu pula dengan suspensinya, jika dirawat dengan baik Fortuner akan tetap nyaman meski menua. Dengarkan berita terbaik dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top