AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

WASHINGTON DC, virprom.com – Amerika Serikat pada Senin (29/4/2024) menyatakan menentang penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tindakan Israel di Jalur Gaza.

Pengumuman AS tersebut muncul di tengah laporan bahwa para pejabat Israel khawatir bahwa pengadilan yang bermarkas di Den Haag akan segera mengeluarkan surat perintah penangkapan, termasuk terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Netanyahu sendiri disebut-sebut telah mengangkat isu tersebut kepada Presiden AS Joe Biden dalam percakapan telepon akhir pekan lalu.

Baca Juga: ICC Ajukan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Prihatin

Seperti dikutip AFP, sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada konferensi pers, “Kami sudah sangat jelas mengenai penyelidikan ICC, bahwa kami tidak mendukungnya, kami tidak yakin mereka memiliki yurisdiksi.”

Sebelumnya, The New York Times melaporkan, mengutip para pejabat Israel, bahwa Netanyahu mungkin termasuk di antara mereka yang didakwa.

ICC juga akan mempertimbangkan dakwaan terhadap para pemimpin Hamas.

Jean-Pierre tidak mau membenarkan laporan kantor berita Axios bahwa Netanyahu meminta Biden mencegah pejabat Israel memberi nasihat kepada pengadilan melalui panggilan telepon pada Minggu (28/05/2024).

“Fokus utama dari panggilan telepon tersebut jelas adalah kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” tambahnya.

Juru bicara tersebut juga menolak mengomentari laporan bahwa Washington telah menghubungi ICC untuk memperingatkan bahwa mengeluarkan surat perintah penangkapan dapat menggagalkan upaya untuk menengahi gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan antara Israel dan Hamas.

Terkait laporan ini, ICC Namun, beberapa pejabat Israel mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa upaya apa pun yang dilakukan pengadilan untuk mengambil tindakan terhadap Israel adalah tindakan yang “tidak masuk akal.”

Baca Juga: PM Israel Netanyahu dilaporkan meminta bantuan Inggris dan Jerman untuk menghindari penangkapan ICC

“Di bawah kepemimpinan saya, Israel tidak akan pernah menerima segala upaya ICC untuk melemahkan hak yang melekat pada mereka untuk membela diri,” kata Netanyahu, Jumat (26/4/2024).

Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan negaranya tidak akan “tunduk atau mundur” dari ancaman hukum tersebut.

“Jika perintah tersebut dikeluarkan, hal ini akan membahayakan para komandan dan tentara IDF (tentara Israel) dan memberikan dorongan moral kepada organisasi teroris Hamas dan poros Islam radikal pimpinan Iran yang kami lawan,” kata Katz. akhir minggu .

Baik Amerika Serikat maupun Israel bukan anggota ICC.

Namun, ICC membuka penyelidikan pada tahun 2021 atas kemungkinan kejahatan perang di wilayah Palestina terhadap Israel serta Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya.

Jaksa ICC Karim Khan mengatakan penyelidikan sekarang meluas dari serangan Hamas terhadap Israel hingga permusuhan.

ICC adalah satu-satunya pengadilan independen di dunia yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran paling serius yang dilakukan oleh masing-masing tersangka, termasuk genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: Armenia Resmi Bergabung dengan ICC pada Februari 2024

ICC sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah kepada kepala negara atas invasi ke Ukraina, yang terbaru adalah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Surat perintah penangkapan dapat mempersulit para eksekutif untuk bepergian ke luar negeri, meskipun kemungkinan penangkapan sebenarnya kecil dalam kasus-kasus tersebut.

Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top