Nikita Willy Beberkan Trik Atasi Trauma Makan pada Anak

virprom.com – Anak pertama aktris Nikita Willy, Issa Khander, menderita keracunan makanan setelah melakukan perjalanan jauh ke Jepang bersama kakek dan neneknya.

Dia mengatakan bahwa Yesus mempunyai makanan lezat ketika dia berada di sana. Jika anak ingin makan, kakek dan neneknya menyanyikan lagu.

Sehingga saat putranya kembali ke kampung halaman, ia mengalami trauma makanan.

Ujung-ujungnya anak saya sakit hati, saya tahu karena dia menangis setiap duduk di kursi tinggi, dia tidak suka makan, kata Nikita pada acara HUT IDAI ke-70 di Jakarta, Sabtu (22/06/2021). 2024), seperti dilansir Antara.

Baca Juga: 5 Tanda Anak Kecanduan Gadget, Salah Satunya Sakit Kepala 4 Tips Ajak Anak Berkacamata, Jangan Diolok-olok

Untuk pulih dari trauma makan, Nikita menghabiskan waktu seminggu untuk memperkenalkan kembali makanan sebagai cara untuk menjalin ikatan dengan bayinya.

Pesinetron Safa & Marwah itu menjelaskan, saat minggu penyegaran, ia kembali mengkaji menu makanan yang mungkin menyebabkan Issa mulai makan lagi.

“Kemudian saya kembali ke jendela untuk memberi makan anak-anak. Jadi, selama dua setengah sampai tiga jam, saya memberinya makan. “Saya tidak menyuruhnya makan, saya hanya berdiri di sisinya,” katanya.

Nikita tak berkomentar agar tidak menyakiti hati sang anak lagi. Dia hanya peduli dengan apa yang Issa ingin makan.

Menurutnya, Yesus, seperti kebanyakan orang, akan makan saat dia lapar.

“Alhamdulillah dia melakukannya karena mengikuti rasa laparnya. Makanya dia makan nonstop kalau lapar, kata Nikita. Hindari trauma pada anak

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Koordinasi Gizi dan Penyakit Metabolik IDAI (UKK) dr. dr. Menurut Titis Prawitasari, SpA (K), tanpa disadari anggota keluarga seperti kakek dan nenek seringkali menjadi faktor terjadinya gangguan makan pada anak.

Selain anggota keluarga, hal lain yang dapat mengalihkan perhatian anak saat waktu makan adalah hidangan dan aktivitas yang dilakukan orang tua di meja.

Baca juga: Berapa Banyak Tidur yang Sebaiknya Dicukupi Anak? Ayah, jangan lupa bantu ibu mengurus anak

Menurutnya, kebiasaan tersebut perlu mendapat perhatian lebih, termasuk kedisiplinan dan pendidikan yang baik.

“Jadi bukan sekedar perlengkapan, tapi orang-orang di sekitar bisa mengalihkan perhatianmu, meski tinggal di pinggir gang, suara lampu telepon, teriakan pecandu keto, dan lain-lain.” kata Titis.

Menurutnya, gangguan makan bisa dicegah dengan penerapan pola makan yang konsisten, serta kesabaran dalam menggunakannya bersama anggota keluarga lainnya.

Selain itu, Titis juga menyarankan agar anak tidak diperbolehkan makan dalam jangka waktu lama.

Selain itu, ruang makan tidak boleh terisolasi, harus tenang dan tenteram.

“Makan adalah makan, jadi tidak butuh waktu lama. “20-30 menit saja ya, kalau sudah kenyang kita lakukan, kalau lapar kasih lagi,” ucapnya. Tetap up to date dengan berita terbaru dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp Anda sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top