Tuntutan Standar Kecantikan Pengaruhi Kesehatan Mental

virprom.com – Paparan informasi tentang standar kecantikan yang kita terima dari berbagai sumber dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Media sosial, televisi, film, dan platform lainnya dapat menyajikan standar kecantikan yang tidak realistis dan menekan orang untuk berpenampilan tertentu.

Tuntutan standar kecantikan datang dari berbagai sumber, seperti media sosial, orang tua atau pengasuh, dan lingkungan sekitar, seperti dilansir Medical News Today.

Standar kecantikan dalam masyarakat memberi tahu orang-orang bagaimana seharusnya mereka “berpenampilan”.

Baca Juga: 5 Cara Mencerahkan Inner Glow, Bikin Wanita Cantik Banget 8 Cara Glowing Tanpa Skin Care Bisa Dilakukan di Rumah

Namun, dengan membanjirnya media di masyarakat saat ini, terdapat tekanan yang lebih besar pada orang-orang tertentu untuk berpenampilan tertentu dan memiliki tipe tubuh tertentu.

Misalnya, ada standar tertentu bagi seseorang untuk dianggap “cantik”, termasuk bentuk wajah, tinggi dan berat badan, serta bentuk tubuh.

Stres ini dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko rendahnya harga diri, citra tubuh negatif, gangguan makan, dan depresi. Standar kecantikan mempengaruhi kesehatan mental

Citra tubuh adalah isu yang berkembang di seluruh dunia.

Banjirnya tayangan melalui media sosial dan televisi mengenai kesehatan mental masyarakat membuat permasalahan kesehatan mental akibat standar kecantikan terus meningkat, terutama pada perempuan dan generasi muda.

Sebuah meta-analisis tahun 2008 menunjukkan bahwa tipe tubuh kurus – yang dianggap ideal – melalui media dapat dikaitkan langsung dengan masalah citra tubuh di kalangan wanita.

Masalah citra tubuh ini juga berkontribusi terhadap sejumlah masalah kesehatan mental, termasuk gangguan makan, depresi, kecemasan, masalah harga diri, dan isolasi sosial.

Baca Juga: Rahasia Kulit Glowing, Perawatan Rumahan Sederhana dan Efektif Riasan Biasa Yasmin Nefer, Rahasia Tampil Cantik

Jika melihat fenomena disekitarnya, remaja cenderung lebih dipuji karena penampilannya dibandingkan tindakan atau pemikirannya.

Mereka juga terus-menerus dihadapkan pada gambaran standar kecantikan yang tidak realistis melalui media.

Faktanya, banyak dari gambar-gambar tersebut telah diubah sedemikian rupa oleh penggunaan teknologi, sehingga memaksa para remaja putri ini berusaha keras untuk mencapai kecantikan yang sebenarnya tidak ada.

Tahukah Anda juga?

Anda tidak sendiri. Menurut studi tahun 2017 yang dilakukan oleh Dove Self-Esteem Project, lima dari 10 remaja putri merasakan tekanan tingkat sedang hingga tinggi untuk tampil “cantik”.

Sementara enam dari 10 orang merasa tertekan untuk tampil “bugar”.

Studi ini juga menemukan bahwa 70 persen remaja putri merasa bahwa kecantikan dianggap terlalu penting dalam mendefinisikan kebahagiaan bagi perempuan.

Ada beberapa cara untuk memulihkan dampak kesehatan mental dari standar kecantikan, antara lain: Menghindari atau menghilangkan aplikasi media sosial yang menyebabkan stres terhadap standar kecantikan. it Menggunakan self-talk positif Waspadai bahasa yang digunakan di kalangan kelompok sosial yang menimbulkan dampak negatif terkait standar kecantikan Bicaralah dengan ahli kesehatan mental jika dampak standar kecantikan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari Dengarkan berita terkini dan kami pilihan berita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top