Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

JERUSALEM, virprom.com – Tank Israel memasuki Rafah bagian barat pada Kamis (13 Juni 2024).

Kota ini masih mendapat serangan hebat dari helikopter, drone, dan artileri dalam apa yang digambarkan oleh penduduk sebagai salah satu pemboman terburuk di wilayah tersebut hingga saat ini.

Serangan di Rafah membuat lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi di sana terpaksa mengungsi, memaksa mereka mengungsi ke daerah-daerah dengan sedikit atau tanpa akses terhadap makanan, air atau tempat berlindung.

Baca juga: Menlu: Situasi di Palestina Semakin Parah, Semua Mata Tertuju Palestina, Gaza, Rafah

Menurut The Guardian, PBB telah memperingatkan bahwa lebih dari satu juta orang menghadapi kematian dan kelaparan pada pertengahan Juli.

Joe Biden telah memperingatkan bahwa ia akan memutus pasokan senjata AS jika Israel melanjutkan serangannya terhadap Rafah, sebagian karena Israel tidak memiliki rencana kemanusiaan yang memadai untuk semua warga sipil yang mengungsi.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perangnya melancarkan serangan lebih dari sebulan yang lalu.

Pemerintahan Biden belum membendung aliran senjata sebagai tanggapan, dengan alasan bahwa Israel belum melakukan operasi besar.

Namun, masyarakat yang tinggal di Rafah menggambarkan tingkat pertempuran yang sangat sengit.

“Daerah sebelah barat Rafah diserang oleh jet tempur yang sangat berat, helikopter Apache dan quadcopter, serta artileri dan kapal perang Israel,” kata seorang warga kepada AFP.

Hamas mengatakan para pejuangnya menyerang pasukan Israel di jalan-jalan sebuah kota di perbatasan selatan Gaza dan Mesir.

Baca juga: Israel Terus Serang Rafahit Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Gedung Putih kini fokus pada proposal gencatan senjata penyanderaan yang diajukan Biden pada 31 Mei dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB.

Para pejabat AS mengatakan Israel telah menerima usulan tersebut, meskipun Netanyahu telah berulang kali mengatakan bahwa ia akan menjauhkan diri dari bagian-bagian penting dari perjanjian tersebut, khususnya mekanisme gencatan senjata yang akan mengakhiri perang secara permanen.

Baca juga: Prabowo Minta Diusut Tuntas Peristiwa di Rafah

Hamas menanggapi usulan tersebut dengan melakukan amandemen, yang beberapa di antaranya menurut AS dapat dinegosiasikan, sementara yang lain tidak dapat diterima. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top