virprom.com – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Padahal, Rabu (26/6/2024) memasuki hari ke-854.

Rabu lalu, tentara Rusia menyerang kota perbatasan Vovchansk di timur laut Ukraina, menimbulkan banyak masalah.

Pada hari yang sama, Kremlin mengumumkan bahwa surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan ICC untuk penangkapan panglima tentara Rusia tidak sah.

Baca juga: Korea Selatan Tolak Proyek Pekerja Baterai Lithium

Kantor berita AFP mengutip dari situs AFP ringkasan peringatan 854 tahun serangan Rusia ke Ukraina. 1. Situasi terkini di kota perbatasan Ukraina

Konflik jalanan dengan pasukan Rusia yang menyerang kota perbatasan Vovchansk di timur laut Ukraina telah menimbulkan banyak masalah.

Kata Gubernur daerah itu, Rabu (26/6/2024).

Di masa lalu, Rusia telah mencoba merebut kota kecil yang berjarak lima kilometer dari perbatasannya ini, sejak melancarkan serangan di wilayah Kharkiv bulan lalu, yang menyebabkan Moskow merebut banyak wilayah.

“Situasinya tidak stabil. Pertempuran terus berlanjut di jalanan,” kata kepala pemerintahan daerah Kharkiv Oleg Synegubov melalui Telegram.

Komandan Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan pada akhir Mei bahwa pasukan Rusia terjebak di Vovchansk.

Synegubov mengatakan banyak tentara Rusia yang diblokir di pusat industri kota.

“Rusia berusaha menyusup ke negaranya, namun Rusia terus menderita kerugian di kawasan ini,” katanya.

Dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah menggunakan pesawat untuk menyerang Vovchansk dan pemukiman perbatasan lainnya, katanya sebelumnya.

Komandan tentara Ukraina mengatakan dua serangan musuh dilakukan di dekat Vovchansk tetapi situasinya terkendali.

Baca juga: Siapa Presiden Bolivia Luis Arce yang Selamat dari Upaya Kudeta?

Vovchansk berpenduduk sekitar 18.000 jiwa sebelum perang, namun kini hampir kosong karena penduduknya mengungsi dari pertempuran sengit. 2. Rusia: surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin militer tidak tepat

Rusia pada hari Rabu menolak surat perintah penangkapan terhadap mantan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Angkatan Darat Valery Gerasimov, yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebagai “tidak masuk akal” dan kurangnya penegakan hukum.