Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

JAKARTA, virprom.com – Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak akan menyerahkan jabatan menteri tripartit kepada partai politik (Parpol) pada periode 2024-2029, prediksi Direktur Eksekutif Polltracking Indonesia Hanta Yuda. .

Tiga serangkai menteri tersebut adalah Menteri Luar Negeri (Menlu), Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Menteri Pertahanan (Menhan).

Mereka bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk menggantikan Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat menjalankan tugasnya selama masa jabatannya.

“Tiga serangkai itu jabatan Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Luar Negeri. Jadi kalau Presiden dan Wakil Presiden tidak ada, maka hanya mereka bertiga yang akan memimpin.” nanti strategis, jangan dikasih ke orang partai,” kata Hanta dalam tayangan I NI LUH di YouTube Kompas TV yang boleh dikutip, Rabu (1/5/2024).

Lebih lanjut, Hanta memperkirakan posisi Mendagri kemungkinan besar akan diisi oleh Tito Karnavian yang masih menjadi anak buah Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kedekatan Prabowo-Jokowi Diprediksi Masuk Kabinet: Sjafri Szamsoddeen, Dasco dan Marurar Sirait

Kemudian, jabatan Menteri Pertahanan dapat diisi oleh Letjen. Jenderal. TNI (Purn) Sjafri Szamsoddeen yang dekat dengan Prabowo Subianto.

“Pak Tito dekat dengan Prabowo, Pak Tito Jokowi orangnya. Bisa lebih misalnya, ya misalnya. Lalu Pak Sjafri. “Menlu, kita tunggu siapa yang menunggu,” kata Hanta.

Selain ketiga Menteri Tritunggal tersebut, jabatan Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara juga dinilai tidak akan diberikan kepada partai politik.

Kedudukan ini sangat strategis karena berkaitan dengan pengendalian hajat hidup rakyat dan kekuasaan presiden.

“Jadi saya kira tidak sembarangan ke partai, kemitraan saja, tolong serahkan ini ke Golkar, ini ke Pan. “Saya kira wilayah ini adalah wilayah eksklusif Jokowi dan Prabowo,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Hanta juga mengutarakan pendapat bahwa nominasi menteri bisa saja meningkat di masa rezim Prabowo-Gibran.

Baca juga: Menteri Partai di Kabinet Prabowo-Gibran, Diharapkan Lampaui Jokowi

Hal ini tentu saja tidak lepas dari koalisi yang diusung Prabowo dan keinginannya merangkul semua partai.

“Kalau dibandingkan 20 atau 24 (menteri dari satu partai) dengan 34 (jumlah menteri), terkesan rasionya lebih besar,” kata Hanta.

Jumlah nominasi menteri kemungkinan akan bertambah. “Yah, bisa jadi 34, 40 atau lebih,” ujarnya.

Hanta mengatakan kabinet yang gemuk bisa membuat pemerintah kurang efektif.

Baca Juga: Prabowo Bilang Sedang Rawat Penerusnya, TKN Tolak Jokowi Gua-gua

Terlalu banyak menteri kemungkinan akan membuat Prabowo kurang fleksibel sebagai presiden, karena terlalu banyak tumpang tindih antar kementerian.

“Koalisinya gemuk, begitu pula nomenklatur atau komposisi menterinya. Malah masih banyak lagi, maaf kurang efektif. “Jadi jangan sampai terjebak dalam kerumunan,” ujarnya. Dengarkan berita terhangat dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top