Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

JAKARTA, virprom.com – Penjabat Ketua Umum (Ketom) Partai Bulan Sabit (PBB) Fakhri Bhamid menilai mantan Ketua Umum PBB Yoseril Iheza Mahendra adalah sosok ideal untuk menjadi menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (Manko Polshokm )) di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rekboming Raqqa.

“Kalau kami tanya jabatan idealnya apa, posisi menteri bisa lebih cocok tergantung kemampuan dan ilmunya, itu menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan. Mungkin di situlah letaknya, kata Fehri saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2024).

Fehri menegaskan Leoseril mempunyai kemampuan membangun sistem dan kebijakan yang lebih holistik sehingga layak dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Baca juga: Yosseril Ihaza Mahendra Mundur dari Kepresidenan PBB, Gantikan Fakhri Bhamid

Oleh karena itu, Fehri menilai Yosril bukanlah orang yang tepat untuk menjabat Jaksa Agung yang dianggapnya sebagai pengurus harta warisan dan bukan pembangun sistem.

“Iya, Pak Yousril lebih besar perannya kan? Karena yang dia pikirkan selama ini adalah bagaimana membangun sistem. Kalau dia Jaksa Agung, dia tidak akan membangun sistem. Dia eksekutornya, ” dia berkata.

Selain itu, Fahri juga mengatakan Yousril tidak mungkin menjadi Jaksa Agung karena ada aturan yang menyatakan bahwa Jaksa Agung harus bebas dari partai politik mana pun selama 5 tahun.

Ia pun menolak anggapan Yusril mundur sebagai Ketua PBB karena bersiap menjadi menteri di pemerintahan Prabhu-Gibran.

“Mundurnya Pak Yosseril adalah keinginannya. Dua tahun lalu, sebelum pemilu presiden ini digelar, dia punya kepentingan untuk mundur,” kata Fehri.

Keputusan Yosril mundur sebagai Ketua Umum PBB disampaikan saat Rapat Pembahasan Dewan Partai (MDP) yang digelar di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (18/5/2024).

Baca juga: Alasan Yoseril Ihza Mundur Jadi Presiden PBB Setelah 16 Tahun Menjabat

 

MDP merupakan lembaga tertinggi dalam struktur organisasi PBB. PBB MDP mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan penting, seperti melakukan perubahan terbatas Anggaran Dasar/Peraturan (AD/ART), hingga memilih presiden sementara jika Presiden menjabat sebagai presiden. dipilih oleh Kongres sering kali tidak hadir.

Permohonan pengunduran diri diterima oleh peserta CDM yang terdiri dari DPP PBB, Dewan Pimpinan Daerah, serta badan khusus dan otonom PBB yang memiliki total 49 suara untuk mengambil keputusan, kata Yosril. . dalam pesannya kepada comps.com, Minggu (19/5/2024).

Yosril pun membeberkan alasan dirinya pensiun dari PBB. Mantan Menteri Luar Negeri (Mansang) itu mengaku sudah terlalu lama memimpin partai, sejak berdirinya PBB pada awal reformasi tahun 1998.

Baca Juga: Yusril Bakal Pensiun dari PBB karena Gabung Pemerintahan Prabowo, Jarindra: Saya Belum Tahu Nanti Ditempatkan Di Mana

 

“Waktunya telah tiba untuk memperbarui kepemimpinan PBB,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Afrinasia Noor mengatakan Yosseril akan terlibat dalam pemerintahan Prabhu-Gibran.

“Tapi kami sebagai kader Profesor Yoseril bisa menyalurkan ambisi kepemimpinannya di pemerintahan Pak Prabo, kualifikasinya adalah hukum,” kata Afriancia, Minggu, seperti dikutip Tribunnews.com.

Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top