Perempuan Wajib Tahu, Ini 3 Bahan Berbahaya pada Sejumlah Pembalut 

 

JAKARTA, virprom.com – Menjaga kesehatan ekosistem organ terkait tidak hanya dilakukan dari dalam, melainkan harus dilakukan dari luar. Cara lainnya adalah dengan memilih handuk bersih yang aman dan bebas zat berbahaya.

Sebab handuk yang bersih akan bersentuhan langsung dengan area kewanitaan. Jika Anda tidak berhati-hati dalam memilih handuk pembersih yang aman, Anda khawatir dengan dampak negatif bahan kimia pada handuk pembersih tersebut.

Direktur Medis dr Yuna. Wisniaty, ada tiga jenis bahan kimia yang bisa ditemukan pada pembalut berbahaya. Berikut rinciannya.

Baca juga: Dokter Ingatkan Pentingnya Memilih Pembalut Bahan Kimia dalam Pembalut 1. Klorin

Klorin adalah bahan kimia yang sangat umum. Klorin adalah disinfektan untuk cucian. 

Sebaliknya, ini digunakan untuk membersihkan kapas pada serbet bersih.

Karena kapas yang dipanen langsung tidak berwarna putih bersih, makanya produsen menggunakan klorin untuk membersihkannya. 

Klorin digunakan untuk memutihkan atau membersihkan kapas. Biasanya produk akhir dari klorin jika terlalu sering terkena tubuh kita akan menghasilkan bahan kimia yang sangat berbahaya, kata Dr. Visnyati kepada virprom.com yang ditemuinya di kawasan Jakarta Selatan. . 

Dr. Klorin dapat menyebabkan iritasi dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker, kata Visnyati.

“Kalau klorin, hasil akhirnya adalah dioksin. Bahaya dioksin jika digunakan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kanker,” ujarnya.

Baca juga: 4 Cara Memilih Handuk Pembersih yang Aman dan Tidak Berbahaya.

Jika Anda melihat kuas, seperti Dr. Visi tersebut merupakan simbol penambahan warna pada serbet polos. 

“Rasa dan warna sering ditambahkan. “Kadang-kadang saat kita melepas pembalut, seharusnya berwarna putih, tapi ada juga yang berbahan katun merah atau merah muda,” kata Dr. Visniati.

Namun, Dr. Visnyati menjelaskan, produk serbet bersih biasanya menggunakan pewarna alami. Jika handuk pembersih lebih banyak menggunakan pewarna sintetis, dapat mengiritasi kulit sensitif. 

“Kalau warna natural sih tidak masalah, tapi kadang kalau pakai warna sintetis bisa mengganggu. 

Baca juga: Waspada, Ini Efek Samping Penggunaan Pembalut yang Mengandung Klorin 3. Bau Segar. 

Saat menstruasi, wanita kerap kali merasakan bau tak sedap pada area kewanitaan. Maka tak heran mengapa banyak pembalut yang masih menggunakan tambahan pewangi.

Menurut Dr. Wisniaty, area kewanitaan mempunyai bau yang khas dan hal tersebut merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, tidak perlu menghilangkan baunya. 

“Area kewanitaan mempunyai bau yang khas. “Jadi tidak bisa dipaksakan untuk dikeluarkan, biarkan saja,” kata dokter. Visniati. 

  Dengarkan baik-baik berita dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mendapatkan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top