Peran Penting Organisasi Kemanusiaan di Gaza

Sebelum konflik di Gaza memanas akibat serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023, empat dari lima warga Gaza sudah bergantung pada bantuan kemanusiaan. Pada tahun 2022, tingkat pengangguran di Gaza akan mencapai 45%. Pada kurun waktu tersebut, 1,84 juta orang di Gaza juga mengalami kerawanan pangan.

Hal ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi warga Gaza, bahkan dalam kondisi sebelum perang. Ketika konflik meningkat dalam enam bulan terakhir, warga Gaza tidak lagi bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan, namun hidup mereka ditentukan oleh bantuan tersebut. UNRA

Salah satu organisasi bantuan kemanusiaan terpenting di Gaza adalah UNRWA atau Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat. UNRWA, sebuah badan PBB, adalah organisasi bantuan kemanusiaan utama di Gaza.

Baca juga: Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai ke Gaza

UNRWA memberikan dukungan penting kepada enam juta pengungsi Palestina yang tinggal di dalam dan di luar Palestina. Namun UNRWA tidak fokus pada penyediaan tempat pengungsian, melainkan pada bidang lain seperti penyediaan fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan layanan sosial lainnya. UNRA juga memberikan pinjaman kepada warga Palestina yang membutuhkan.

UNRWA didirikan pada 8 Desember 1949 oleh Majelis Umum PBB dengan tujuan memberikan bantuan berupa makanan, kesehatan, dan pendidikan kepada puluhan ribu pengungsi Palestina. Saat itu, lebih dari 700.000 warga Palestina terpaksa mengungsi sebelum berdirinya Negara Israel pada tahun 1948. Peristiwa ini dikenal juga dengan nama Nakba atau “bencana”.

UNRA beroperasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Suriah, Lebanon dan Yordania.

Meski memiliki nama serupa, UNRWA tidak menjalin kerja sama dengan UNHCR maupun UNHCR.

Sejak konflik meningkat pada Oktober lalu, sekolah-sekolah UNRWA, fasilitas kesehatan dan gedung-gedung publik telah menjadi tempat perlindungan bagi jutaan warga Palestina di Gaza. Tak hanya itu, saat ini hampir separuh penduduk Gaza bergantung pada UNRWA untuk kebutuhan dasar, termasuk pangan dan perbekalan. peralatan air dan sanitasi. UNICEF

Di bawah PBB juga terdapat organisasi kemanusiaan lain yang berperan penting di Gaza, yaitu UNICEF atau United Nations Children’s Fund. Jika UNRWA fokus pada pengungsi, maka UNICEF lebih fokus pada kelangsungan hidup anak, baik dari segi kesehatan, gizi, dan pendidikan.

UNICEF didirikan pada tahun 1946 dengan tujuan memberikan bantuan kepada anak-anak di negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II.

Kini UNICEF banyak berkontribusi terhadap kesejahteraan anak-anak, terutama di negara-negara yang kondisinya kurang menguntungkan, salah satunya Gaza.

Baca juga: Biden memperingatkan Israel untuk tidak menjadikan isu bantuan kemanusiaan sebagai alat tawar-menawar

Di Gaza, UNICEF bekerja sama dengan UNRWA untuk menyediakan air bersih bagi keluarga yang terpaksa meninggalkan tempat asal mereka. UNICEF di Gaza juga fokus merawat anak-anak yang kekurangan gizi dan mendistribusikan peralatan medis dan vaksin kepada anak-anak di rumah sakit atau kamp pengungsi.

UNICEF telah lama mendukung kehidupan anak-anak Palestina, sejak awal tahun 1980-an. Setelah pembentukan Otoritas Palestina pada tahun 1994, UNICEF menunjuk perwakilan khusus pertamanya untuk melayani anak-anak di Palestina.

Saat ini, UNICEF memiliki staf yang tersebar di Yerusalem dan Jalur Gaza untuk memberikan layanan dan bantuan kepada anak-anak setempat. (Unicef.org) MSF

Organisasi kemanusiaan lainnya adalah Doctors Without Borders atau dalam bahasa Perancis Doctors Without Borders (MSF). MSF didirikan oleh sekelompok dokter dan jurnalis di Perancis pada tahun 1971 sebagai tanggapan terhadap kelaparan yang dilanda perang di Biafra, Nigeria. Tujuan MSF adalah mencapai distribusi bantuan medis dan kemanusiaan darurat yang cepat, efisien dan tidak memihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top