Pengamat: Prabowo Baru Bisa Kirim Pasukan ke Gaza usai Gencatan Senjata

JAKARTA, virprom.com – Peneliti Hubungan Internasional Hikmahanto Juana mengatakan, langkah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengirimkan pasukan ke Gaza hanya bisa terlaksana jika ada keputusan untuk menghentikan pertempuran.

“Kalau kita (tidak berhenti berperang, berarti kita ikut perang demi kepentingan satu pihak,” kata Hikmahanto saat dihubungi virprom.com, Senin (10/6/2024).

Meski demikian, Hikmahanto memuji kerja Prabowo dalam merencanakan langkah-langkah efektif untuk membantu warga Palestina yang terluka.

Baca juga: Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat 1.000 Warga Palestina di Rumah Sakit Indonesia, Kata Prabowo

Sejauh ini, banyak negara yang mengecam tindakan Israel terhadap Palestina, namun hanya sedikit langkah nyata yang dilakukan, kata Hikmahanto.

“(Dan) Pak Prabowo berani mengambil tindakan tegas,” kata guru besar hukum internasional Universitas Indonesia (UI) itu.

Hikmahanto melihat upaya presiden terpilih Republik Indonesia dalam mewujudkan human society atau masyarakat manusia.

“Prabovo mengatakannya dalam rangka pembentukan asosiasi kemanusiaan,” ujarnya

Hickmanto mengatakan, ajakan Prabowo serupa dengan Amerika Serikat (AS) yang membentuk “koalisi kesiapan” saat ingin menginvasi Irak pada 2003.

“Selain itu, Prancis menggunakan hak veto setelah (AS ingin) menangkap Saddam Hussein dan tidak mendapat izin Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencari senjata pemusnah massal,” kata Hickmanto.

Baca juga: TNI Siapkan 2 Rencana di Gaza, Dirikan RS Lapangan dan Datangkan Pasien ke Indonesia

Sebelumnya, Prabowo mengatakan sekitar 1.000 korban konflik Gaza akan dibawa ke rumah sakit di Indonesia.

TNI juga telah menyiapkan dua proyek operasi kemanusiaan di Jalur Gaza di Palestina, jika disetujui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rencananya prajurit TNI akan membangun rumah sakit lapangan di lokasi tersebut.

Pada kesempatan itu, TNI memanggil KRI Dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan KRI Dr. Dua kapal rumah sakit Soeharso-990 telah disiapkan beserta perlengkapannya.

“Dua kapal rumah sakit untuk merawat pasien sudah berada di lokasi,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen R Nugraha Gumilar melalui pesan tertulis, Minggu (9/6/2024).

“Kalau ada mandat PBB, dua kapal rumah sakit dan satu lapangan untuk merawat pasien di Gaza,” kata Gumiller.

Di sisi lain, TNI juga menyiapkan dua rumah sakit di Indonesia, Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Soebroto (RSPAD) dan RS Pangsar Soedirman Kementerian Pertahanan jika pasien tersebut dibawa ke Indonesia. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top