Kenapa Orang yang Sedang Patah Hati Cenderung Jadi Rajin Berolahraga?

Jakarta, Kompas. com – Olahraga baik untuk menjaga kebugaran jasmani. Aktivitas ini juga membantu mencegah kekakuan sendi.

Alhasil, banyak orang yang lebih memilih berolahraga saat berada di sekolah atau saat liburan kerja dibandingkan berdiam diri di rumah.

Namun, ada juga yang berlatih dengan sengaja karena patah hati.

Anda mungkin pernah melihat beberapa teman Anda tiba-tiba memposting foto atau video dirinya sedang berolahraga di media sosial.

Postingan tersebut seringkali disertai dengan lagu atau kutipan sedih dari novel bergenre romance. Padahal, sebelumnya dia jarang berlatih.

Psikolog klinis dan pendiri StoryCup Fithri Jayanthi, M.Psi. Meski begitu, ini mungkin terkait dengan suasana hati.

“Saat orang berada di masa kelam, enaknya menggerakkan tubuh untuk mengubah mood di dalam,” ujarnya saat dihubungi, Senin (7/8/2024).

Baca Juga: Cara Ampuh Menyembuhkan Patah Hati Menurut Penelitian Ilmiah

Olahraga merupakan mekanisme koping yang mengekspresikan seluruh emosi manusia.

“Ada perubahan mood atau mood kita setelah olahraga,” lanjut Fitri.

Psikolog sekaligus Ketua Lembaga Konsultan Psikologi M.eureka, Meity Arianty STP., M.Psi. Ditambahkannya, selain olahraga, Anda bisa melakukan aktivitas lain untuk mengubah mood.

Misalnya saja sering makan, menonton film, jalan-jalan, atau aktivitas lain yang memungkinkan seseorang “melarikan diri” dari permasalahannya.

“Kalau olah raga itu bagus sekali. Selain menyehatkan, yang dilakukan adalah melakukan sesuatu yang bermanfaat atau bermanfaat, bukan merugikan,” kata Matti, Senin.

Baca Juga: Atasi Patah Hati dengan Berenang

Menurut Mattie, setiap orang punya cara masing-masing untuk memulihkan rasa sakit hati.

“Ada masyarakat yang melakukan olah raga karena merasa bisa melepaskan diri sejenak dari rasa sakit namun tetap mendapatkan manfaat dari keadaan,” jelasnya.

Namun, mengobati rasa sakit hati akibat putus cinta dengan berolahraga sebenarnya tidak menyelesaikan masalah.

Karena kesembuhan tidak datang melalui pelarian, baik dengan berolahraga keras, makan lebih banyak, atau berjalan-jalan dan terlalu sering menonton film.

“Paling-paling, keadaannya akan tenang untuk sementara waktu dan menjadi lebih baik untuk sementara waktu,” kata Matty.

Meski begitu, bukan berarti pelarian ini tidak bermanfaat bagi jiwa dan raga.

“Daripada kesal dan kesal terus-terusan malah tambah parah. Lebih baik latihan,” kata Matty.

Baca juga: Lari Bisa Jadi Terapi Tingkatkan Kesehatan Mental Simak berita terkini dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top