Kenaikan Harga Rumah Seken di Denpasar Lampaui Inflasi Tahunan

JAKARTA, Kompass.com – Harga rumah bekas di Denpasar Bali mengalami kenaikan tertinggi di atas inflasi tahunan yakni 15,4 persen.

Seperti diketahui, tingkat inflasi tahunan berada pada level 2,57 persen.

Namun tak hanya Denpasar, empat kota lainnya juga meraih hal serupa, yakni Makassar sebesar 4,6 persen.

Kemudian disusul Surakarta 2,9 persen, Bogor 1,9 persen, dan Surabaya 0,7 persen.

Terdapat tiga kota yang mencatat selisih harga tertinggi di atas inflasi tahunan, yaitu Denpasar (15,4 persen), Makassar (4,6 persen), dan Surakarta (2,9 persen).

“Setelah Bogor (1,9 persen) dan Surabaya (0,7 persen),” kata Kepala Balai Penelitian 123 Marisa Jaya dalam laporannya, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Pasar Rumah Bekas di Surabaya Menguat pada Semester II 2022

Setelah indeks harga rumah bekas di Denpasar secara konsisten lebih rendah dari inflasi tahunan dari tahun 2021 hingga kuartal ketiga tahun 2023, kota ini mengalami kenaikan harga tahunan yang sangat signifikan pada bulan November dan Desember 2023, kata Marisa.

Pada periode ini, pertumbuhan harga rumah bekas di Denpasar secara tahunan berada pada kisaran 20,1 persen hingga 20,7 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan.

Hal ini sejalan dengan tren perekonomian dan pariwisata Bali yang tumbuh signifikan serta pelonggaran kebijakan atau insentif terkait yang berpihak pada kepemilikan properti oleh Warga Negara Asing (WNA).

Seluruh wilayah Denpasar berpotensi menjadi incaran pasar menengah ke atas dengan minat tinggi pada kisaran harga properti Rp 400 juta-Rp 3 miliar.

Sementara di Makassar, meski pertumbuhan indeks harga rumah bekas sepanjang tahun 2023 berfluktuasi, namun trennya bergerak naik.

Jika dibandingkan, kenaikan tahunan indeks harga rumah bekas di kota tersebut secara konsisten melebihi inflasi tahunan.

Faktor utama yang paling mempengaruhi permintaan di Makassar adalah akses ke pusat kota, fasilitas umum dan komersial, serta pembangunan skala besar oleh pengembang besar yang membuat kawasan sekitar semakin populer.

Di sisi lain, Surakarta mengalami peningkatan permintaan perumahan sejak awal tahun 2023, dengan permintaan rumah dijual meningkat 49,1 persen dan rumah disewa 55,3 persen year-to-date. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top