Keadilan Sosial Jadi Tantangan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Romo Magnis: Ada Kesan Indonesia Milik Mereka yang di Atas

JAKARTA, virprom.com – Franz Magnis Suseno, guru besar filsafat STF Driarkara, mengungkapkan salah satu permasalahan yang dihadapi pemerintahan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subanto-Gibran Rakabuming Raka adalah kesehatan dan keadilan.

Sebab, menurut Pak Magnis, banyak orang yang mengaku tidak kaya. Bahkan mereka menganggap Indonesia hanya untuk kalangan elite.

“Saya kira kita perlu mengingat bahwa di antara banyak tantangan yang dihadapi Indonesia, menurut saya, ada tiga tantangan yang paling penting,” ujar Magnis dalam pidatonya pada “Dialog Nasional: Semangat, Harapan dan Tantangan Indonesia Pasca Pemilu. ” Jakarta Timur, Senin (29/4/2024).

“Yang pertama adalah keadilan sosial. Kalau 50 persen negara ini tidak baik, maka mereka akan menganggap Indonesia termasuk kelompok yang berada di atas,” tegasnya.

Baca Juga: Pak Magnis Sebut Presiden Ibarat Mafia Kalau Gunakan Kekuasaan untuk Untungkan Pihak Lain

Menurutnya, tak heran jika masyarakat mulai memikirkan keimanan di luar Panchashila karena masih banyak yang tidak berbuat baik.

Pasalnya, masyarakat mungkin menganggap Pancasila yang menjadi dasar pemerintahan selama lebih dari 70 tahun sejak Indonesia merdeka belum mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Jadi kita harus meminta semua pemerintah untuk memperhatikan hal ini. Para founding fathers selalu tahu bahwa keadilan sosial itu penting,” kata Magnis.

Tantangan kedua, Prabowo-Gibran menghadapi persepsi kuat untuk meninggalkan Indonesia.

Menurut Pak Magnis, ekstremisme hanya akan meningkat jika keadilan sosial tidak tercapai di Indonesia.

Baca Juga: Puji Jokowi, Prabowo: Saya Kalah Dua Kali, Jadi Belajarlah dari Pemenang

Yang ketiga (yang sulit) adalah penghancuran demokrasi. Ini bukan ancaman bagi mereka yang mendukung demokrasi, tapi kehancuran ini adalah kolaborasi mereka yang punya kekuasaan dan uang, katanya.

Pak Maganis mencontohkan bagaimana masyarakat masih menderita akibat hancurnya demokrasi.

Oleh karena itu, di Indonesia, harusnya tetap ada partai politik yang berjalan sesuai pemerintah atau disebut oposisi, ujarnya.

“Jadi sangat berbahaya jika kita mempunyai sistem tanpa oposisi, hanya sedikit orang yang akan terkena dampaknya. Lalu apa yang harus kita lakukan? Mari kita lihat dulu bagaimana kelanjutannya,” kata Magnis.

Untuk diketahui lebih lanjut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia telah mengusung Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden masa jabatan 2024-2029.

Prabowo-Gibran berhasil mengalahkan lawannya di Pilpres 2024 yakni 1 Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar dan 3 Ganjar Prabowo-Mahfud MD.

Baca juga: Berkaca pada Putusan MK, Pak Magnis: Perubahan Akhiri KKN Belum Berhasil Simak Cerita Pilihan Kami di Ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top