Kala Perilaku Prososial di Indonesia “Sepaket” dengan Mom-Shaming dalam Dunia Parenting…

JAKARTA, virprom.com – Perilaku prososial merupakan hal yang lumrah terjadi di masyarakat, termasuk di Indonesia.

Dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kamis (7/4/2024) Prososial adalah perilaku positif yang bermanfaat bagi orang lain.

Perilaku ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan fisik atau psikologis orang lain. Karena prososial dilakukan dengan prinsip kesukarelaan, yaitu tidak mengharapkan imbalan apa pun dari orang lain.

Namun, Ketua Health Collaborating Center (HCC), Dr. Dr Ray Waghiu Basrovi, MKK, FRSPH. mengungkapkan bahwa pro-sosialitas di Indonesia hadir ‘dikemas’ dengan rasa malu pada ibu di dunia orang tua.

“Tumbuh besar di Indonesia, orang mungkin menawarkan ‘kalau kamu mau ke posiandu, aku akan mengantarmu ke sana.’ Jika (makanan) hilang, saya mempunyai sisa biji-bijian, ikan atau daging. Sekaligus ada ‘paket’ kritiknya,” ujarnya di Jakarta, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Bentuk-Bentuk Mother Shaming yang Umum Terjadi di Indonesia, Termasuk Komentar Pola Asuhnya

Mother shaming adalah tindakan mengkritik atau mempermalukan seorang ibu atas cara dia membesarkan anaknya.

Biasanya kritik yang dilontarkan tidak membangun dan justru berdampak pada kesehatan fisik dan mental ibu.

Kritik yang dimaksud dalam contoh profesional adalah setiap tuturan mengenai pola asuh ibu terhadap anaknya.

Misalnya cara seorang ibu memberi makan anaknya dipertanyakan karena anak terlihat lemah, dan sebagainya.

Bisa juga kata yang merujuk pada pekerjaan ibu, padahal anak masih kecil, misalnya kenapa ibu tega membiarkan anaknya bekerja, dan sebagainya.

“Di Indonesia, mengasuh anak masih dianggap sebagai domain ibu,” ujarnya.

“Kalau ibu masih harus bekerja, tidak bisa memberinya makan enak, dan anak lemah dan sakit, itu salah ibu,” jelas Ray.

Baca juga: Mengenal Mom-Shaming, Fenomena yang Terjadi di Kalangan Ibu di Indonesia.

Dalam dunia parenting, sifat prososial dan rasa malu keibuan merupakan dua hal yang sulit dipisahkan.

Ada kaitan antara kritik terhadap pola pengasuhan anak dengan budaya Asia yang memiliki sistem keunggulan.

Misalnya sepasang suami istri menjadi seperti sekarang ini karena dibesarkan oleh orang tuanya masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top