Israel Blokir Siaran Al Jazeera

Tel Aviv, Compass.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa media Al Jazeera akan ditutup di Israel.

Perdana Menteri Israel menuduh jaringan media milik Qatar melakukan “hasutan” dan mengatakan bahwa keputusan pemerintah Israel diambil dengan suara bulat.

Mendengar hal tersebut, Al Jazeera mengecam tindakan tersebut dan menggambarkannya sebagai tindakan “kriminal”.

Baca juga: Pemimpin Hamas menuduh Perdana Menteri Israel menyabotase perundingan gencatan senjata

Jurnalis asing dilarang memasuki Gaza, dan hanya pegawai Al Jazeera yang hadir di sana.

Selama bertahun-tahun, pihak berwenang Israel menuduh jaringan tersebut bias anti-Israel.

Namun kritik mereka terhadap radio semakin meningkat sejak serangan yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Seperti dilansir British Broadcasting Corporation (BBC) pada Minggu (5/5/2024), para pejabat mengatakan Al Jazeera memiliki hubungan dekat dengan gerakan Hamas, namun jaringan tersebut membantah keras hal tersebut.

Bulan lalu, parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang memberi pemerintah wewenang untuk menutup sementara stasiun penyiaran asing yang dianggap mengancam keamanan nasional selama perang melawan Hamas.

Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan larangan itu akan segera berlaku dan harus disetujui kembali setiap 45 hari.

Menurut perintah sementara, hal ini juga dapat mengakibatkan penutupan kantor, penghapusan situs web, dan penyitaan peralatan.

Qatar, tempat Al Jazeera bermarkas, menjadi penengah perundingan antara Israel dan Hamas terkait konflik yang sejauh ini telah berlangsung selama hampir tujuh bulan.

Pembicaraan sebelumnya yang dimediasi oleh Qatar menghasilkan gencatan senjata sementara dan pembebasan 105 sandera Israel.

Namun Al Jazeera menuduh Israel sengaja menargetkan anggotanya. Penggerebekan Israel mengakibatkan terbunuhnya dua jurnalis, termasuk Hamza Al-Dahdouh, putra kepala biro Al-Jazeera di Gaza, Wael Al-Dahdouh. Israel membantah menargetkan jurnalis.

Baca juga: Israel Serang Lebanon dan Hizbullah Luncurkan Puluhan Rudal Sebagai Jawabannya

Jaringan tersebut mengatakan dalam tanggapannya setelah keputusan larangan tersebut pada hari Minggu, “Penindasan Israel terhadap kebebasan pers untuk menutupi kejahatannya dengan membunuh dan menangkap jurnalis tidak menghalangi kami untuk melaksanakan tanggung jawab kami.” Dengarkan berita terkini dan kumpulan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top