GAC Aion Berencana Bikin Pabrik Baterai di Indonesia

GUANGZHOU, virprom.com – Produsen mobil listrik asal China, GAC Aion, memastikan masuknya ke pasar Indonesia bukan hanya soal penjualan. Berbagai langkah strategis telah disiapkan dan kini saatnya menunggu implementasinya.

Salah satunya adalah pendirian pabrik baterai yang dilakukan oleh Ma Haiyang, Managing Director GAC Aion Asia Tenggara.

“Kami sudah punya banyak rencana dengan Indomobil dan GAC Aion untuk membangun pabrik baterai di Indonesia. Rencananya sampai 2030, tapi saya belum bisa memastikannya,” ujarnya, Selasa (28/5/2019) malam.

Baca Juga: Alasan Indomobil Group Ingin Gandeng GAC Aion

Sebab, lanjut Ma, seluruh langkah yang direncanakan perseroan, termasuk mendirikan pabrik baterai, bergantung pada peraturan pemerintah Indonesia dan reaksi pasar.

Masalahnya baterai (bahan bakunya) harus bersumber dari Indonesia. Ini sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia, kata Ma.

Di pabrik utamanya di Guangzhou, Tiongkok, GAC diketahui memiliki berbagai fasilitas produksi untuk menunjang bisnis Aionnya. Termasuk pabrik baterai dan motor listrik yang bekerja sama dengan CATL.

CATL sendiri merupakan satu dari tiga perusahaan baterai di dunia yang memasok komponen ke berbagai merek. Produsen juga dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia untuk meningkatkan profil bisnisnya.

Baca juga: Cara Sopir Bus AKAP Atasi Kantuk Saat Berkendara

Rencana keterlibatan ini diterima oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (ICBC) Bahlil Lahadalia dalam kunjungan bisnisnya ke Tiongkok pada Desember 2023.

Masuknya CATL ke Indonesia disebut melalui anak perusahaannya PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd, bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).

“Mereka mau mulai Januari 2024,” kata Bahlil.

Namun, Ma tidak bisa mengomentari langkah CATL tersebut. Hal ini memastikan bahwa hanya produk GAC Aion dan anak perusahaannya di Indonesia yang memiliki kualitas global.

Baca Juga: Indomobil GAC Jamin Aion Capai 60 Persen TKDN di Indonesia

“Saya pikir kualitas pabrik di semua tempat sama. Mencari kualitas terbaik diinginkan dimana-mana, sehingga tidak ada bedanya. Tapi awalnya pabrik di Indonesia tidak akan sebesar di Guangzhou,” ujarnya. Mama

“Masalahnya pabrik di sini memproduksi hingga 30 juta unit per tahun. Sementara pabrik di Indonesia awalnya menargetkan 1 juta unit saja per tahun. Karena penjualannya meningkat, kami menerapkannya secara perlahan,” tambahnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top