Afasia

virprom.com – Afasia merupakan kelainan saraf yang menyebabkan gangguan dalam komunikasi, seperti berbicara, menulis, dan memahami bahasa secara verbal dan nonverbal.

Afasia biasanya terjadi secara tiba-tiba, seperti setelah stroke atau cedera kepala.

Namun, kondisi ini juga bisa berkembang secara perlahan, seperti tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen atau progresif (degeneratif).

Baca juga: Ketahui 3 Jenis Afasia yang Paling Banyak Dialami Korban Stroke

Tingkat keparahan afasia dapat bergantung pada beberapa kondisi, termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak. gejala

Afasia dapat menyebabkan berbagai gejala seperti gangguan pada: percakapan Kesulitan memikirkan kata-kata yang ingin diucapkan Kesalahan dalam mengatakan sesuatu tetapi masih ada sangkut pautnya (misalnya mengucapkan ‘pena’ bukan spidol). Namun, Anda bisa mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal, seperti ingin mengatakan ‘bola’ tetapi malah mengatakan ‘radio’, misalnya ‘terima kasih’ bukannya ‘terima kasih’. Kesulitan mengucapkan kalimat menggunakan kata buatan sendiri Mencampur kata buatan sendiri dengan kata lain dan membuat kalimat yang mungkin terdengar tidak masuk akal. Kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain, terutama ketika mereka berbicara dengan cepat atau tidak jelas (ucapan tidak jelas). Juga, kesulitan memahami kalimat yang panjang dan rumit di lingkungan yang bising atau di keramaian.

Baca juga: Perhatikan Membaca dan Menulis Jenis-Jenis Penyakit Degeneratif Kesulitan membaca dan menulis formulir, buku atau layar komputer Mengeja dan menggabungkan kata menjadi kalimat Menggunakan angka atau menghitung, seperti menyebutkan waktu, menghitung uang atau penjumlahan dan pengurangan sederhana. alasan

Afasia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak tertentu yang berperan dalam memahami dan menciptakan bahasa.

Penyebab umum afasia: stroke, penyebab paling umum cedera kepala parah tumor otak gangguan neurologis progresif: gangguan pada otak dan sistem saraf, seperti demensia.

Afasia dapat menyerang semua kelompok umur, namun paling sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.

Hal ini karena stroke dan kelainan saraf progresif menyerang orang lanjut usia. diagnosa

Dokter dapat mendiagnosis seseorang mengidap afasia setelah melakukan beberapa rangkaian tes fungsi kognitif, seperti latihan sederhana memberi nama berbagai objek dalam sebuah ruangan, mengulang kata dan kalimat, dan tes yang lebih kompleks seperti membaca dan menulis.

Baca juga: Ketahui Gejala dan Dampak Negatif Stroke pada Anak

Tes fungsi kognitif ini bertujuan untuk menilai kemampuan seseorang dalam: memahami ucapan dan tata bahasa dasar untuk komunikasi sosial, mengungkapkan kata, frasa, dan kalimat, misalnya melakukan percakapan atau membaca lelucon serta menulis huruf, kata, dan kalimat.

Selain itu, tes laboratorium dan pencitraan seperti CT atau MRI dapat dilakukan sesuai indikasi. Pemeliharaan

Jika kerusakan otak masih tergolong ringan, orang tersebut diharapkan dapat memperoleh kembali kemampuan berbahasanya tanpa pengobatan khusus.

Namun, dalam banyak kasus, penderita harus menjalani terapi wicara dan bahasa untuk mendapatkan kembali kemampuan berbahasa dan melengkapi pengalaman komunikasinya. Rehabilitasi bicara dan bahasa

Mendapatkan kembali keterampilan berbahasa adalah proses panjang yang membutuhkan waktu untuk pulih.

Tujuan terapi wicara dan bahasa bagi penderita afasia adalah untuk meningkatkan kemampuan orang tersebut dalam berkomunikasi.

Contohnya termasuk mendapatkan kembali bahasa sebanyak mungkin, mempelajari cara mendapatkan kembali keterampilan bahasa yang hilang, dan menemukan metode komunikasi lain.

Baca juga: Gejala Awal Stroke pada Pria yang Perlu Diwaspadai

Terapi: Mulailah sejak dini: Menurut Mayo Clinic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi paling efektif bila dimulai sedini mungkin dalam kelompok: Dalam kelompok, penderita afasia dapat menggunakan keterampilan komunikasi mereka dengan lebih percaya diri. Peserta dapat berlatih percakapan, bergiliran dan memperbaiki percakapan dengan mengklarifikasi kesalahpahaman dan berlatih menggunakan komputer: Terapi dengan bantuan komputer dapat membantu mempelajari kembali kata kerja dan bunyi kata (fonem). Dengarkan pilihan berita dan berita terkini kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top