Cara Memberi Tahu Orangtua Bahaya Makanan Full Karbohidrat untuk Anak

JAKARTA, virprom.com – Pengetahuan masyarakat Indonesia tentang makan bersama keluarga dinilai masih kurang.

Tak heran jika masih banyak orang tua di Indonesia yang memberikan anaknya makanan yang hanya mengandung karbohidrat untuk sarapan dan perlengkapan sekolahnya.

Padahal, anak membutuhkan nutrisi lain seperti protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan serat agar tumbuh kembangnya optimal.

Namun, para orang tua yang masih belum memahami pentingnya nutrisi yang tepat bagi anaknya tidak perlu khawatir.

Pakar Gizi Masyarakat DR.dr. Tan Shot Yen, M.Hum menyampaikan bahwa lingkungan seperti keluarga inti atau tetangga dapat membantu mendidik orang tua tentang nutrisi yang tepat pada anak.

“Kita perlu membuat peternakan untuk remaja dan peternakan untuk balita yang benar-benar berfungsi,” ujarnya kepada virprom.com, Selasa (9/7/2024).

Posyanda tidak akan berfungsi jika warga sekitar tidak aktif berkunjung. Banyak sekali informasi tentang kehamilan dan perawatan anak di dalam buku.

Untuk mengetahui apakah anak mengalami tanda-tanda retardasi pertumbuhan dan memperbaiki gizinya, ibu juga dapat mengunjungi kantor pos.

Baca juga: Jangan Cuma Makan Nasi dan Mie, Ahli Gizi Anjurkan Agar Anak Sekolah Bisa Belajar Bersama

Daripada menghakimi dan menyuruh para ibu untuk belajar tentang pentingnya pola makan seimbang bagi anak, Anda bisa mendorong mereka untuk belajar bersama dengan bantuan buku atau dari ahlinya.

Sebab, kata Tan, banyak ibu saat ini yang tidak mau mendidik dirinya melalui buku atau informasi resmi dari pakar terkait.

“Orang tua jaman sekarang tidak belajar, misalnya dari buku yang berkualitas. Tanpa mempelajari informasi resmi. “Anda akan belajar dari TikTok, Google, dan YouTube bahwa konten mereka adalah iklan (produk makanan ultra-olahan) yang laris manis di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Bukan Nasi dan Mie Instan, Itu Makanan Sehat untuk Anak

Kurangnya kesadaran akan konsumsi makanan utuh membuat sebagian ibu di Indonesia beranggapan bahwa makanan berprotein yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, harganya lebih mahal dibandingkan makanan berkarbohidrat.

Faktanya, hanya mengonsumsi karbohidrat saja membuat anak merasa kenyang dan berenergi. Namun unsur hara lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tidak terpenuhi.

“Makanya (ada peran) pemerintah menyediakan pangan sehat, bahan tambahan pangan, dan terjangkau. “Harganya terjangkau,” kata dokter. Tan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top