4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Jakarta, virprom.com – Empat kapal perang Republik Indonesia (KRI) mengangkut puluhan kendaraan taktis lapis baja (Rantis) beserta sepeda motor pengawal listrik untuk perlindungan pada World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.

Puluhan petugas jaga dan pengawal sepeda motor diberangkatkan dari Dermaga Komando Maritim Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (11/5/2024).

Keempat KRI milik TNI Angkatan Laut yang akan membawa puluhan satpam dan sepeda motor tersebut adalah KRI Banjarmasin-592, KRI Makassar-590, KRI Banda Aceh-593, dan KRI Teluk Bintuni-520. 

Baca juga: 440 Mobil Listrik Tiba di Pelabuhan Benoa, Siap Layani Delegasi WWF ke-10

Ketiga KRI tersebut kecuali KRI Teluk Bintuni merupakan Landing Platform Vessel (LPD). Sedangkan KRI Teluk Bintuni merupakan jenis landing tank (LST).

Seluruh pemberitahuan tersebut rencananya akan tiba di pelabuhan Tanjung Benoa, Bali pada 14 Mei 2024, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspan) TNI Mayjen R. Nugraha Gumillar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/ 12/2024).

Jenis Rancis yang diangkut menggunakan keempat KRI tersebut antara lain Ransus CBRNE Sprinter 516, Ransus Lydik Kizi Nubika, Ransus Elf (hewan), Ranpur Anoa, Ransus Jihandak Evader Plus Trailer Bomb, Sepeda Motor Listrik (POM), Sepeda Motor Listrik (Maton), Mobil Listrik (POM ). ) dan truk derek Sea Rider Plus. 

Baca juga: WWF di Bali dalam upaya mendorong pengelolaan air dunia yang adil dan merata

Sementara itu, TNI akan mengerahkan 12.000 pasukannya untuk mengamankan gelaran WWF ke-10 pada 18-25 Mei 2024.

Gumilar yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Informasi Komando Keamanan Gabungan (COGIP) KTT VVIP WFF mengatakan, 12.000 tentara itu terdiri dari tiga dimensi.

“Komando Daerah Militer (Kodam IX/Udayana) juga bertugas di sana,” kata Gumiller saat dihubungi, Senin (29/4/2024). 

Baca juga: Polda Bali Siap Lindungi Delegasi Pariwisata WWF ke-10 di Bali

Pasukan yang dikerahkan antara lain tenaga medis TNI. Sebab, kata Gumiller, TNI bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan.

Selain pasukan, TNI juga mengerahkan alat utama sistem senjata (Alutist).

“Alutsista yang ada ibarat pesawat yang bersiap melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam atau letusan gunung berapi. Keamanan di laut juga kita siapkan, kapal kita kerahkan. KRI-KRI yang dikerahkan di Selat Bali dan Selat Lombok Sudah hilang,” kata Penuspan Panglima TNI . Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top