virprom.com, Bogor – Kenaikan Bank Indonesia (BI Rate) dari 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% beberapa bulan lalu diperkirakan akan berdampak pada penjualan sepeda motor di Indonesia.

Sebab, kenaikan tersebut kemungkinan akan berdampak pada kenaikan angsuran mobil dan berpotensi mengubah anggaran belanja rumah tangga.

Antonius Vidiantoro, Asst. General Manager Pemasaran dan Humas Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Company (YIMM) mengatakan kenaikan suku bunga berdampak pada penjualan sepeda motor di dalam negeri.

BACA JUGA: Reaksi Valentino Rossi Mengetahui Bezchi Pindah ke Aprilia

Ya, ini memang berdampak (penjualan sepeda motor), kata Anton kepada wartawan di Sentul, Bogor (27 Juni 2024).

“Tapi sekarang kami masih bisa mengaturnya.” “Anda masih bisa mengatur kondisi moneter saat ini,” ujarnya.

Diketahui, penjualan sepeda motor pada Januari hingga Mei 2024 mencapai 2.659.896 unit. Dibandingkan dengan pembelian 2.708.167 unit pada periode yang sama tahun lalu, terdapat sedikit penurunan atau negatif sebesar 1,7%.

Baca Juga: Di Tengah Situasi Tak Jelas, SPBU Cibubur Umumkan Kasus Salah Nilai Nominal BBM Sudah Terpecahkan

Secara breakdown, penjualan skutik masih mendominasi Mei 2024 sebesar 90,34%.

Untuk semakin memperkuat pasar, Yamaha merilis Nmax Turbo yang diyakini mampu menjawab kondisi pasar saat ini.

“Karena kalau kita lihat, permintaan terhadap sepeda motor masih ada. Dan permintaannya cukup tinggi. Jadi kami benar-benar menerima tantangan ini. “Sepeda motor sangat dibutuhkan,” kata Anton.

“Kemudian kami juga punya produk bagus. Teknologi yang baik dibangun di dalamnya. Dan itu bisa diterima. “Itu salah satu jawaban yang benar,” katanya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih yang terbaik untuk saluran berita favorit Anda, kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.