JAKARTA, virprom.com – Ketua MPR Bambang Susatyo atau Bamsot mengatakan, proses amandemen UUD 1945 akan bergantung pada pimpinan masing-masing partai politik di parlemen.
Sebab, amandemen konstitusi hanya bisa dilakukan dengan persetujuan kelompok partai politik di DPR dan anggota DPD.
Menurut saya, itu sangat bergantung pada kepemimpinan parpol, kata Bamsot usai bertemu mantan Ketua MPR Amien Rice di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).
Baca juga: Presiden Emins Sebut Dirinya Naif karena Merampas Kekuasaan MPR untuk Memilihnya: Saya Minta Maaf
Bamsot mengatakan MPR akan dikembalikan kepada pimpinan partai politik untuk membahas rencana reformasi.
Ia mengumumkan susunan partai politik di parlemen mendatang yang bisa berjumlah delapan atau sembilan dengan tambahan DPD.
Namun, ia yakin pimpinan semua partai politik akan menyetujui reformasi yang membuka peluang kembalinya sistem pemilihan presiden dari pemilihan langsung oleh rakyat ke pemilihan melalui MPR.
Sebab, setiap pimpinan parpol pasti pernah merasakan brutalnya pelaksanaan Pemilihan Umum (PEMILU) 2024.
“Saya yakin mereka semua merasakan apa yang kita khawatirkan hari ini, saya yakin, apa yang mereka alami pada pemilu kemarin sangat brutal. Sangat mahal dan pragmatis, tidak ada gunanya,” imbuh Wakil Ketua Partai Golkar itu.
Baca Juga: Tentang Amandemen UUD 1945
Bamsot juga berpendapat pemilu presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat, namun menjaga kedaulatan rakyat.
“Sebagai pendiri bangsa, kedaulatan rakyat diwakili oleh wakil-wakil yang dipilih oleh rakyat,” tutupnya. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.