WNI Pelaku Penikaman di Philadelphia AS Didakwa Pasal Pembunuhan, Bagaimana Kejadiannya?

Oleh Rivan Duestono dan Randy Wikaxana/VOA Indonesia

PHILADELPHIA, virprom.com – Kepolisian Philadelphia melalui keterangan tertulisnya kepada VOA menyebutkan seorang warga negara Indonesia menjadi pelaku penikaman di Philadelphia, Pennsylvania (4/8/2024). Tuduhan-tuduhan tersebut mencakup pembunuhan, kepemilikan alat kejahatan, membahayakan orang lain secara sembrono, dan merusak barang bukti

Dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024), polisi mengungkap tersangka Lim F. Pransuria alias Perry berusia 60 tahun, sedangkan korban diketahui bernama Rahriyati Andayani atau Yeni, 55 tahun.

KJRI New York mengatakan kepada VOA di Philadelphia, Jumat, kedua WNI tersebut sudah berada di Amerika Serikat sejak tahun lalu.

Baca selengkapnya: Apa itu Koridor Philadelphia di Gaza, dan mengapa Israel sangat menginginkannya?

“Jadi mereka datang ke sini pada Agustus tahun lalu dan bekerja di Philadelphia,” kata Sekretaris I/Konsul Wanri Wabang KJRI New York. Washington. DC, Brigadir Jenderal Paul Oktavianus Martin

Polisi menyebut penusukan tersebut bertujuan untuk keperluan rumah tangga, seperti tindak pidana kekerasan fisik yang dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangan.

Sidang pendahuluan dijadwalkan pada 20 Agustus di Pengadilan Distrik Philadelphia, sementara polisi saat ini menahan tersangka. Insiden penikaman

Berdasarkan keterangan beberapa orang yang hadir saat kejadian, perselisihan antara korban dan pelaku bermula pada Minggu (4/8/2024) sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Tidak jelas apa masalahnya.

Cassiana “Ana” Philip, saksi yang tinggal serumah dengan korban dan pelaku, turun tangan saat adu mulut mulai terjadi di luar rumah.

“Pria itu berbicara tentang masalah masa lalu, masalah masa lalu, tapi saya tidak peduli apa yang dia katakan, saya hanya peduli pada istrinya,” kata Anna, yang berbicara kepada VOA di dekat lokasi kejadian, Jumat.

Menurut Anna dan lainnya, pelaku menyebut korban sebagai istrinya.

“Kalau istrinya bilang, dia cuma bilang, ‘Aku mau pulang Anna. Aku mau telepon anakku, beli tiket dari Indonesia, aku mau pulang. Aku tidak tahan lagi, aku ingin pulang. ,'” Seita. Saya tidak tahu hal seperti itu sampai saya datang.”

Menurut Anna dan saksi mata lainnya, “Yen” Kanwati, meski terpisah, keduanya terus bertengkar di dalam rumah hingga matahari terbit. Yen pun tinggal serumah dengan korban dan pelaku.

“Saya diam-diam melihat dua lagi, satu di akhir – satu di atas meja, satu di bangku cadangan Lalu aku segera membuat kopi Aku bilang, Si Yeni, kamu mau kopi?

Baca selengkapnya: Polisi menangkap 5 orang dalam penembakan di Philadelphia, AS

Korban menanggapi lamaran Yen dengan mengatakan bahwa Si Anna sudah melakukannya.

Yen kemudian bercerita, tiba-tiba suami korban menghampiri korban dan korban berkata, “Airnya panas lho. Lihat Si Yen, dia mau menyiramkannya ke wajahku.”

“Aku langsung takut, aku langsung kembali. Sepertinya perang,” kata Ian lalu pergi ke kamarnya.

Hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi Polisi mengatakan, korban ditikam di bagian leher dan kaki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top