WHO Sebut 1 Orang Meninggal Setiap 30 Detik Akibat Hepatitis

virprom.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ingin meningkatkan kewaspadaan terhadap virus hepatitis di seluruh dunia, karena angka kematiannya masih tinggi.

Pada Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli, WHO mengumumkan bahwa satu orang meninggal karena hepatitis setiap 30 detik.

“Pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang lebih baik harus dipercepat untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kesehatan,” tulis situs WHO.

Baca juga: IDAI: Hepatitis tidak selalu ditandai dengan penyakit kuning

Penting untuk diketahui bahwa ada lima jenis utama hepatitis yaitu A, B, C, D dan E.

Hepatitis B dan C adalah jenis yang paling umum dan menyebabkan 1,3 juta kematian dan 2,2 juta infeksi baru setiap tahunnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 304 juta orang akan hidup dengan hepatitis B dan C kronis pada tahun 2022.

Namun, pada tahun 2022, hanya 45 persen bayi di dunia yang akan menerima vaksin hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir.

Pada tahun 2022, jumlah kematian akibat hepatitis B dan C akan mencapai 1,3 juta.

Baca juga: Pentingnya Vaksin Hepatitis B dalam Mencegah Kanker Hati Berapa Prevalensi Hepatitis di Indonesia?

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan RI, Jumat (26/7/2024), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dr. Imran Pambudi, MPHM mengatakan prevalensi hepatitis B di Indonesia mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir.

Data studi kesehatan dasar (Riskesdade) menunjukkan prevalensi hepatitis B mengalami penurunan dari 7,1 persen pada tahun 2013 menjadi 2,4 persen pada tahun 2023.

Hepatitis C juga mengalami penurunan. Menurut data HCV Global Health Observatory 2022 WHO, prevalensi hepatitis C telah turun dari 1 persen pada tahun 2013 menjadi 0,5 persen pada tahun 2022.

Menurut Imran, penurunan tersebut didukung oleh beberapa inisiatif strategis pemerintah.

Pertama, cegah penularan hepatitis B dari ibu ke anak dengan memberikan vaksin hepatitis B dan antivirus tenofovir.

Pada tahun 2023, lebih dari 2,3 juta dari 4,4 juta bayi baru lahir akan menerima vaksin hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah kelahiran.

“Setelah itu, kami akan memberikan antivirus tenofovir kepada ibu hamil yang hasil tesnya positif untuk mencegah penularan virus hepatitis B dari ibu ke anak,” kata Imran.

Baca juga: Apakah Hepatitis C Bisa Kembali?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top