Wangi Teh dalam Parfum, Seni untuk Menjadi Bahagia

virprom.com – Teh yang dikenal dan dicintai di seluruh dunia merupakan minuman yang kita semua minum dalam berbagai bentuk. Sejarahnya dimulai dari tahun 200. jalan. SM, dan teh pada awalnya digunakan sebagai tanaman obat, bukan sebagai minuman.

Dari Kenya hingga Sri Lanka dan dari Cina hingga India, teh ditanam di seluruh dunia. Masing-masing memiliki aroma dan rasa yang unik. Teh Assam hitam India berwarna gelap dengan rasa yang sedikit bersahaja, sedangkan teh hijau, yang sebagian besar ditanam di Tiongkok, memiliki warna yang sedikit lebih terang.

Teh Earl Grey yang sangat populer di Inggris memiliki aroma yang sangat khas karena penambahan bergamot yang memberikan rasa dan aroma jeruk.

Mereka yang suka minum teh pasti mencium aromanya sebelum meminumnya. Aroma tehnya menyegarkan dan menenangkan. Tak heran jika aroma teh yang meditatif kerap dijadikan bahan baku pembuatan parfum.

Seperti yang telah disebutkan, aroma teh memberikan aroma yang menyejukkan dan dapat menambah kualitas wewangian yang menenangkan. Aroma teh juga bisa menyegarkan dan membangkitkan semangat jika dipadukan dengan aroma jeruk dan bunga.

Saat ini terdapat ratusan rasa teh dari berbagai merek. Namun salah satu merek yang menggunakan teh sebagai bahannya dan menjadikannya sebagai pusat wewangian adalah State of Mind.

Merek Perancis ini didirikan oleh Catherine Laskin-Blandina karena kecintaannya pada teh dan wewangian. Catherine sendiri sangat gandrung dengan teh, karena neneknya sering memberinya teh beraroma manis dari Tiongkok.

“Saya sudah mengenal teh sejak kecil, karena nenek saya yang merupakan seorang tenaga medis bekerja di China. Dan setiap kali pulang, nenek saya selalu membawakan teh,” kata pria asal Rusia itu sambil mempresentasikan koleksi parfumnya di C&F Kota Casablanca. Outlet, Jakarta, Jumat (10/05/2024).

“Nenek tersayang juga sering bercerita tentang Tiongkok – Tembok Sembilan Naga, Tembok Besar, taman, kaligrafi, akupunktur, bunga teratai yang mekar di cangkir teh, aroma dan warna rumah teh.” , Saya menyukai teh dan dibawa ke dunia magis yang dipenuhi dengan cita rasa taman yang harum,” ujarnya.

Kenangan indah akan aroma teh dan kisah-kisah tersebut kemudian mengantarkan Catherine untuk menciptakan wewangian dengan teh sebagai aroma utamanya.

Langkah pertama Catherine dimulai dengan sebuah perusahaan kosmetik terkenal di Perancis. Namun, ia menyadari bahwa pekerjaan bukanlah passionnya. Dengan ambisi mencapai hal-hal besar, ia memulai mereknya sendiri.

Dengan semua kenangan indah dan kecintaan masa kecilnya terhadap teh, ia mendirikan State of Mind pada tahun 2017, yang baginya merupakan kombinasi unik dari upacara minum teh yang tak lekang oleh waktu dan seni wewangian.

Bagi Catherine, ide tersebut muncul secara alami, karena rasa dan bau adalah dua indera yang berkaitan erat. Sambil minum teh, kita tidak hanya mencicipinya dengan lidah, tapi juga menghirup aromanya.

“Kegembiraan dan manisnya aroma teh mendorong Anda untuk menikmati momen, berhenti sejenak, mengapresiasi kehidupan dan membawa Anda pada kesadaran penuh. Keadaan pikiran yang seperti itu,” ujarnya. Seni menjadi bahagia

Menurut Catherine, kesadaran penuh membawa kebahagiaan baginya. Oleh karena itu, ia kerap mencantumkan kalimat “Seni Menjadi Bahagia” di situsnya atau di halaman brosur parfumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top