Jakarta, virprom.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, melacak Harun Masiku akan sangat mudah jika dia sedang berpindah-pindah.
Pernyataan itu disampaikan Alex menanggapi dugaan penyidik mungkin sudah mengetahui keberadaan Aaron.
Pada saat yang sama, Harun merupakan mantan kader PDI Perjuangan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah ditetapkan sebagai tersangka suap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahu Setiawan.
“Tapi kalau yang bersangkutan mobile justru memudahkan untuk dilacak,” kata Alex saat dihubungi virprom.com, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Pengumuman KPK yang Sudah Mengetahui Tempat Persembunyian Mantan Inkuisitor Harun Masiku Dinilai Tak Biasa.
Alex mengaku belum membeberkan di mana dugaan Harun Masiku bersembunyi.
Alex berkata, “Lokasi Aaron Masiku belum ditentukan.”
Sebelumnya, Alex mengatakan pihaknya berharap penyidik bisa menangkap Harun Masiku dalam waktu sepekan ke depan.
Menurut dia, Penyidik kini mengetahui di mana Harun bersembunyi.
Selasa (11/6/2024) saat rapat di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Alex mengatakan, “Saya kira penyidiknya (yang mengetahui keberadaan Harun).”
Baca juga: KPK diperkirakan akan menangkap Harun Masiku dalam waktu seminggu setelah pemeriksaan Hasto PDI-P
Menanggapi hal tersebut, Indonesia Calling (IM) 57+ Institute, wadah eks pegawai KPK, meragukan niat Alex dan menyebut penyidik sudah mengetahui lokasi Harun.
Presiden IM 57+ Institute M. Prasad Nugraha mengatakan, pernyataan Alex bisa jadi merupakan upaya membocorkan informasi mengenai operasi pencarian Harun.
“Kita harus memberitahu Harun Masiku bahwa kita telah menemukan tempat persembunyiannya dan segera pergi,” kata Prasad.
Suap Harun Masiku bermula saat kelompok KPK melancarkan operasi agresif pada 8 Januari 2020.
Harun merupakan mantan kader PDI Perjuangan yang maju pada pemilu Anggota Legislatif (PIL) tahun 2019.
Baca juga: Penyidik KPK Periksa Isi Ponsel Hasto untuk Cari Informasi soal Harun Masiku
Dia kemudian diduga menyuap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Vahu Setiawan.