Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

MADINA, virprom.com – Harjo Mislan, 110, turun dari bus dengan membawa bunga mawar merah dan tongkat.

Pejabat Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Saudi menyambut baik kedatangan Bapak. Muba Harjo.

Jemaah haji terbesar di Indonesia itu langsung ditempatkan di kursi roda dan dibawa ke area resepsionis hotel Dar Al Naem di Madinah, tempat ia akan menginap.

Tak hanya pejabat, jamaah haji pun turut menyambut baik kedatangan pria yang akrab disapa Mbah Harjo ini.

Baca juga: Kemenag: Jemaah haji tanpa visa sah terancam denda 10.000 riyal atau deportasi

Ketika semua orang bertanya tentang kabar dan kehidupannya, dia tetap diam. Mba Harjo tampak bingung dan berusaha memahami tempat tinggalnya.

Saat melihat lambang bendera merah putih di seragam petugas haji, suasana hatinya langsung berubah.

“Merah Putih?” Seperti dilansir reporter virprom.com, Kairina, salah satu anggota Hajj Media Center (MCH), Harjo Misran akan menunaikan ibadah haji 2024 di kawasan itu pada Sabtu (18 Mei 2024) tanya petugas.

“Iya Mbah, ini petugas haji dari Indonesia. Mbah sekarang ada di Madinah. Semua petugas haji ada di sini,” kata petugas itu menjelaskan kepada Mbah Harjo.

Mba Harjo hanya mengangguk mendengar penjelasan tersebut. Dari situlah Mba Harjo mulai menjawab berbagai pertanyaan.

Diakuinya, perjalanan jauh dari Surabaya menuju Madinah sangat melelahkan. Meski demikian, kakek asal Ponorogo ini mengaku bahagia dan sehat saat tiba di jamuan makan malam tersebut.

Baca juga: Kemenag: Jemaah haji tanpa visa sah terancam denda 10.000 riyal atau deportasi

Dalam wawancara tersebut juga terungkap bahwa Mba Harjo pernah menjadi tentara selama 45 tahun saat masih muda. Ia setuju untuk ikut serta dalam perang dengan Belanda.

Klub itu dipakai (melawan Belanda), kata Mba Harjo.

Silmat, putra Mba Harjo, menjelaskan, ayahnya tercatat sebagai veteran militer. Di grup ini hanya Mba Harjo yang masih hidup.

“Di kelompok veteran, hanya Anda yang tersisa,” kata Silmat.

Mba Harjo diketahui merupakan pensiunan kepala desa. Selain itu, ia juga merupakan seorang petani di desanya. Tak heran jika Mbah Harjo mampu tetap beraktivitas normal meski di usia tuanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top