Usul Susu Ikan dalam Program Gizi Gratis, Potensi atau Risiko Nutrisi?

JAKARTA, virprom.com – Kebijakan penggunaan susu ikan dalam program pangan bergizi gratis muncul setelah muncul wacana penggantian susu sapi impor.

Ide tersebut didukung sejumlah pihak, termasuk usulan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki. Namun klarifikasi Istana dan komentar para ahli gizi menimbulkan pertanyaan baru apakah susu ikan benar-benar bisa menggantikan susu sapi dalam program ini.

Teten mengatakan, susu ikan memiliki potensi besar untuk mengatasi ketergantungan susu sapi impor. Menurut Teten, kandungan protein susu ikan sama dengan susu sapi dan bisa menjadi solusi yang lebih ekonomis.

“Susu ikan dapat membantu kita mengurangi ketergantungan terhadap susu sapi impor. Ini akan mendongkrak sektor perikanan nasional dan menyediakan sumber protein lokal yang lebih murah,” kata Teten kepada awak media di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Di sisi lain, pihak Istana bereaksi cepat terhadap pernyataan Teten. Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, membenarkan belum ada rencana resmi memasukkan susu ikan ke dalam program makanan bergizi gratis.

Baca juga: Nutrition Group Sebut Tak Ada Rencana Gunakan Susu Ikan untuk Program Makan Gratis

Menurut Hasan, pemerintah masih mengupayakan gizi seimbang dan terjangkau, namun pemanfaatan susu ikan belum menjadi prioritas.

“Kami selalu berusaha memberikan makanan bergizi kepada masyarakat. Saat ini susu ikan belum masuk dalam rencana kami,” kata Hasan kepada awak media di Jakarta, Rabu (9/11/2024).

Pakar nutrisi pun turut mengutarakan pendapatnya dalam diskusi ini. Pakar nutrisi klinis, Dr. Rina Wardhani mengatakan, susu ikan mengandung protein tinggi namun tidak bisa sepenuhnya menggantikan nutrisi penting yang ada pada susu sapi.

“Susu ikan memang bagus sebagai sumber protein, namun kandungan seperti kalsium dan vitamin D pada susu sapi sangat sulit ditemukan pada susu ikan,” kata Rina saat dihubungi virprom.com.

Baca Juga: Badan Gizi Tak Tahu Ada Usulan Ganti Susu Sapi dengan Ikan di Program Makan Gratis

Menurut Rina, anak membutuhkan nutrisi lengkap terutama untuk pertumbuhan tulang dan gigi, yang paling cocok adalah susu sapi.

Badan Gizi Nasional pun menyampaikan peringatan terhadap rencana tersebut. Kepala Badan Pangan Nasional Dadan Hindayana mengatakan pembahasan pemanfaatan susu ikan masih dalam tahap pembahasan.

Meskipun susu ikan bisa menjadi alternatif, katanya, namun perlu penelitian mendalam sebelum bisa diterapkan secara luas.

“Pemanfaatan susu ikan memerlukan kajian mendalam terhadap aspek gizi dan distribusinya. Kita harus memastikan seluruh bahan pangan yang disediakan dalam program ini memenuhi standar gizi yang diperlukan masyarakat,” kata Dadan, Selasa (10/9/2024) di Gedung DPR, Jakarta.

Baca juga: Istana: Susu Ikan Bukan Pengganti Susu untuk Program Makanan Gizi Gratis

Meskipun diskusi mengenai susu ikan dalam program pemberian makanan gratis terus berlanjut, para ahli dan pemerintah tetap berhati-hati dalam mengambil tindakan lebih lanjut.

Perdebatan mengenai nutrisi, biaya dan ketersediaan merupakan faktor kunci dalam menentukan apakah susu ikan dapat menjadi bagian dari solusi pangan nasional. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top