UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh…

Jakarta, virprom.com – Ketua Komisi

Sebab, dana pendidikan dibelanjakan sebesar Rp 6 triliun 65 miliar dari APBN.

“Meski alokasi anggaran pendidikan dari APBN relatif besar, namun agak aneh jika komponen belanja pendidikan peserta didik semakin hari semakin meningkat,” kata Hooda dalam keterangannya kepada virprom.com, Jumat (17/5). . /2024).

Baca Juga: Puluhan Calon Mahasiswa Batal Masuk ke Rio University karena UKT Naik

Kata komisi itu

Ia mengatakan, para orang tua keberatan dengan berbagai biaya sekolah negeri, termasuk uang panitia, uang kegiatan, dan sumbangan tanpa syarat apa pun.

“Belakangan ini banyak mahasiswa dan orang tua yang mengeluhkan tingginya UKT di berbagai kampus di Tanah Air. Apalagi orang tua siswa juga banyak. Kami ingin tahu bagaimana pemerintah mengatur belanja pendidikan, makanya kami bentuk panitia kerja,” ujarnya. . siapa yang memutuskan 

Hooda mengaku tidak ingin melihat pemerintah lamban dalam memberikan fasilitas pendidikan tinggi kepada masyarakat.

Baca juga: Pernyataan Kemendikbud Soal Sifat Gelar Perguruan Tinggi Bukan Jawaban Soal UKT Mahal

Dikatakannya, meskipun pendidikan tinggi merupakan pendidikan menengah, namun saat ini diperlukan adanya pendidikan tinggi dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai Indonesia emas pada tahun 2045.

“Saat kami berbicara dengan mereka, sebagian besar mahasiswa berpendapat bahwa pemerintah harus melakukan intervensi terhadap layanan pendidikan tinggi. “Kami tidak ingin pandangan tersebut menjadi persepsi masyarakat umum, karena anggaran pendidikan kita dari APBN sebenarnya relatif besar,” kata Hooda.

Komite Biaya Pendidikan kemudian akan mempertemukan pemangku kepentingan pengelolaan anggaran pendidikan seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Persenjataan, dan Pemerintah Daerah.

HUDA berharap pertemuan ini dapat menggali faktor-faktor yang meningkatkan biaya pendidikan di Indonesia.

“Anggaran pendidikan kita tahun ini saja Rp 665 triliun. Anggaran ini kemudian disalurkan kepada kementerian/lembaga termasuk pemerintah daerah. “Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apakah seluruh lembaga pengelola anggaran pendidikan memenuhi kebutuhan sektor tersebut, apakah perlu perbaikan dalam hal pola penyampaian, pola pengelolaan, dan penetapan tujuan.” Huda. dikatakan

Sebelumnya, Pengurus Besar Aliansi Mahasiswa Seluruh Indonesia (SI) mengadu ke Komisi X DPR soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Maulana Ehsan Al-Hada, perwakilan BEMSI Universitas Gendaral Sudirman (INSOD), mengatakan pihaknya sudah dua kali melakukan demonstrasi di kampus.

Baca Juga: Komisi DPR

Selain itu, mereka juga melakukan audiensi dengan Rektor. Namun, ada konsekuensinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top