UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

JAKARTA, virprom.com – Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, keluarga kelas ekonomi menengah saat ini paling kesulitan dengan biaya pendaftaran tunggal (UKT) yang mahal.

Anies mengatakan, keluarga kelas menengah mempunyai nasib berbeda dibandingkan keluarga kaya yang mendapat bantuan dana untuk membiayai pendidikannya atau keluarga miskin yang bisa mendapatkan beasiswa belajar.

Yang dari keluarga miskin, program bantuannya banyak. Yang kesusahan itu pelajar dari keluarga menengah. mereka miskin, mereka tidak miskin.

Baca juga: Meminta Pemerintah Kendalikan Penetapan UKT PTN

Anies menilai alokasi anggaran pendidikan harus ditingkatkan guna mengurangi beban keluarga dengan kondisi ekonomi menengah.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengingatkan pentingnya pendidikan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan derajat ekonomi dan sosial seseorang.

“Di Indonesia, pendidikan tinggi merupakan tangga sosial ekonomi. Mereka yang memasuki pendidikan tinggi memiliki kesempatan kerja yang lebih besar dan peluang kesejahteraan yang lebih besar,” kata Anies.

“Oleh karena itu, pendidikan tinggi perlu mendapat alokasi yang lebih besar agar kita tidak mengalami situasi seperti sekarang. Kalau terus begini, yang bisa kuliah hanya orang tua yang kuliah dan sejahtera. Mereka yang kuliah dan tidak sejahtera tidak akan pernah bisa melanjutkan kuliah.

Baca juga: UKT Naik Daun, Pengamat: Anggaran Pendidikan Indonesia Tak Hanya Bansos

Di sisi lain, Anies mengakui biaya pendidikan tinggi itu mahal.

Namun, ia memperingatkan bahwa negara harus memutuskan siapa yang harus membayar biaya pendidikan tinggi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta pemerintah mengalokasikan lebih banyak anggaran pendidikan agar semua orang bisa mendapatkan pengalaman pendidikan yang lebih tinggi.

“Kalau biayanya ditanggung keluarga lebih besar dari yang ditanggung negara, maka yang bisa mengenyam pendidikan tinggi adalah mereka yang sudah sejahtera,” ujarnya.

Maraknya UKT di berbagai perguruan tinggi belakangan ini sedang ramai di media sosial.

Baca Juga: Geger Kemajuan UKT, Pengamat: Jangan sampai persoalan tata kelola berpindah ke kampus

Baru-baru ini Universitas Indonesia (UI) juga menjadi pilihan mandiri Pendidikan Kedokteran bagi mahasiswa sarjana dan profesi dengan biaya awal mencapai Rp 161 juta.

Di sisi lain, mahasiswa proses seleksi mandiri juga membayar biaya Sumbangan Pengembangan Institusi (IPI) yang terbagi dalam empat kelompok pada tahun ajaran 2024/2025. Sebaliknya, pada periode sebelumnya hanya ada satu kelompok IPI.

Pada tahun 2023/2024, IPI hanya diperuntukkan bagi mahasiswa SMK, gelar tidak reguler dan mahasiswa gelar Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), melalui seleksi mandiri, jumlah tertinggi mencapai Rp 40 juta di Fakultas Ilmu Komputer.

Alhasil, banyak pihak yang menuding kenaikan biaya pendidikan IU semakin memberatkan mahasiswa. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top