Tunggu Info Resmi soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Wakil Ketua Komisi III: Jangan Terburu-buru Berasumsi

JAKARTA, virprom.com – Wakil Ketua Komisi III RPR RI Habiburokhman mengaku belum menerima informasi resmi terkait upaya penuntutan terhadap Wakil Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung). . Febrie Ardiansyah, anggota Unit Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Oleh karena itu, menurutnya, pihaknya masih menunggu informasi resmi mengenai kejadian sebenarnya guna mengetahui situasi dan tidak menimbulkan spekulasi.

“Sampai saat ini kami belum mendapat informasi resmi mengenai kabar tersebut, yang kami terima hanyalah rumor di grup WhatsApp. Kami menunggu informasi apa masalahnya,” kata Habiborokhman, dikutip Kompas TV, Minggu (26/1). 05). /2024).

Ia kemudian berpesan kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru berasumsi dan langsung mengambil kesimpulan atas berita yang ditonton.

Baca Juga: Polisi Diminta Penjelasan Soal Anggota Densus 88 Kuntut Jampidsus

Habibururokhman mengatakan, posisi Komisi III akan ditentukan setelah mendapat klarifikasi resmi.

“Kami berpesan kepada semua pihak untuk tidak terburu-buru berasumsi. Banyak hal yang bisa terjadi, ya. Jadi, supaya tidak salah langkah, sebaiknya kita tunggu klarifikasi resminya, baru kita semua bisa memantapkan sikap, ujarnya.

Sebelumnya, dilansir Kompas.id, Ketua Jaksa Jampidsus Febrie Ardiansyah diduga dikejar anggota Densus 88 pada Minggu, 19 Mei 2024 di sebuah restoran Prancis di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Belakangan dikabarkan ada dua anggota Densus 88 yang mengikuti Febrie.

Aktivitas anggota Densus 88 itu kemudian diketahui Polisi Militer (PM) yang ditugaskan mengawal Febrie sementara Kejaksaan Agung mengusut kasus korupsi timah senilai Rp 271 triliun.

Baca juga: Ucapan Jaksa Agung Terkait Kabar Jampidsus Diikuti Densus 88 dan Pengawal TNI

Kepala Pusat Intelijen Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana saat dikonfirmasi mengaku belum mendapat informasi soal pengejaran Jampidsus terhadap Febrie Ardiansyah.

Saya belum tahu informasinya, kata Ketut seperti dikutip Kompas TV, Minggu.

Selain itu, Ketut menjelaskan soal pengawalan personel militer ke Kejaksaan Agung. Menurut dia, aparat TNI tersebut merupakan bagian dari pengawasan Kejaksaan Agung.

“Pengawalan dan pengamanan di Kejagung sebagian berasal dari TNI, karena merupakan bagian organik dari Jampidmil (Jaksa Muda Kejahatan Perang) Kejagung,” kata Ketut seperti dikutip Kompas TV, Minggu (26/5/2024). .

Hingga Minggu pagi, diketahui belum ada keterangan atau konfirmasi resmi dari Kejaksaan Agung terkait kebenaran peristiwa pengawasan tersebut.

Baca juga: Profil Jampidsus Febrie Ardiansyah yang diduga mengintai anggota Densus 88, meliput kasus korupsi. Lihat berita dan pilihan berita kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top