Trump: Taiwan Harusnya Membayar AS untuk Pertahanan

TAIPEI, virprom.com – Taiwan harus membayar Amerika Serikat atas perlindungannya karena tidak memberikan apa pun kepada AS.

Hal ini disampaikan oleh calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump, yang membuat saham produsen chip Taiwan Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC) anjlok pada Rabu (17/7/2024).

“Saya mengenal orang-orangnya dengan baik, saya sangat menghormati mereka. Mereka mengambil hampir 100 persen bisnis chip kami. Saya pikir Taiwan harus membayar untuk pertahanannya,” kata Trump dalam wawancara tanggal 25 Juni dengan Bloomberg Businessweek, yang diterbitkan Selasa (16/7). /2024).

Baca juga: China Sita Kapal Nelayan Taiwan di Lepas Pantainya, Ini Respons Taiwan

“Anda tahu, kami tidak ada bedanya dengan perusahaan asuransi. Taiwan tidak memberi kami apa pun,” kata Trump, seperti dilansir Reuters.

Perdana Menteri Taiwan Chu Yong-tai menanggapi komentar Trump dengan mengatakan bahwa Taiwan dan AS memiliki hubungan baik meski tidak memiliki hubungan formal, dan berkomitmen untuk memperkuat pertahanannya.

“Taiwan terus memperkuat anggaran pertahanannya dan menunjukkan tanggung jawabnya kepada komunitas internasional,” ujarnya pada konferensi pers rutin di Taipei.

“Kami siap mengambil lebih banyak tanggung jawab; Kami membela diri dan memastikan keselamatan kami,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menolak mengomentari komentar Trump.

AS adalah pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting bagi Taiwan, namun tidak ada perjanjian pertahanan formal. Namun, AS terikat secara hukum untuk menyediakan sarana pertahanan bagi Taiwan.

Pemerintah Taiwan telah menjadikan modernisasi pertahanan sebagai prioritas, termasuk meningkatkan kapal selamnya, dan berulang kali mengatakan keamanan pulau itu ada di tangannya.

Baca juga cerita ini : China Disebut Bisa Ambil alih Taiwan Tanpa Menyerang

Taiwan, yang dianggap Tiongkok sebagai pusatnya, telah mengeluhkan peningkatan kekuatan militer yang dilakukan Tiongkok selama empat tahun terakhir ketika Beijing berupaya untuk menekan pulau demokratis yang menolak klaim kedaulatan Tiongkok.

Presiden AS Joe Biden telah membuat marah pemerintah Tiongkok dengan pernyataan yang tampaknya menyarankan AS akan membela Taiwan jika diserang, sehingga mengabaikan posisi lama AS mengenai ambiguitas strategis.

Baca juga: Taiwan Lakukan Perang, Simulasikan Perang Sedekat Mungkin

Washington dan Taipei tidak memiliki hubungan diplomatik atau militer resmi sejak 1979, ketika AS mengakui Beijing dan membuat perjanjian pertahanan : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top