Tinnitus atau Telinga Berdenging, Kenali Gejala dan Penyebabnya

virprom.com- Tinnitus atau tinnitus adalah suatu kondisi dimana seseorang mendengar suara tanpa sumber suara dari luar.

“Jadi yang didengar telinga pasien itu seperti itu, nyatanya sebagian besar tidak ada sumbernya. Nah, sebagian besar itu berdenging, sebenarnya suaranya bermacam-macam, ada yang mendengung, mendesis, bergemuruh, tapi kebanyakan itu berbunyi. “Jadi ini namanya tinnitus,” kata dokter spesialis THT RS Cipto Mangunkusumo dr Widayat Alviandi, Sp. THIBKL, Subsp.NO(K), beberapa waktu lalu, dilansir Antara.

Baca Juga: Tinnitus Seperti dilansir Healthline, tinnitus bukanlah suatu kondisi tersendiri, melainkan gejala dari suatu kondisi medis atau masalah lain. Namun, banyak orang mengalami tinitus tanpa gejala atau masalah lain yang menyertainya.

Seseorang yang mengalami tinnitus tidak hanya mendengar dering, tetapi juga dengungan, gemuruh, bunyi klik, siulan, dan desis.

Meskipun suara-suara ini dapat didengar di telinga, tidak ada sumber eksternal yang mengeluarkan suara-suara tersebut. Oleh karena itu, suara tinitus disebut juga suara hantu. Tinnitus bisa membuat frustasi.

Terkadang tinnitus dapat mengganggu suara lain di sekitar Anda. Selain itu, rasa cemas dan stres dapat memperburuk tinitus sehingga membuat penderitanya semakin tidak nyaman.

Baca juga: 5 hal yang bisa memicu tinnitus

Menurut Widayat, tinnitus ada dua jenis, yaitu objektif dan subjektif. Tinnitus objektif adalah jenis tinitus di mana dokter mendengar suara yang sama dengan penderitanya, dan kondisi ini jarang terjadi, hanya terjadi pada sekitar 4 persen kasus.

Sebaliknya, tinnitus subyektif, yang terjadi pada sekitar 96 persen kasus, merupakan suatu kondisi di mana pasien mendengar suara yang tidak dapat dideteksi oleh pemeriksaan medis.

Jika tinitus berlangsung lebih dari 5 menit atau terjadi dua kali seminggu dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti tidur atau berada di tempat umum, hal ini dianggap sebagai kondisi medis dan memerlukan pengobatan.

Tinnitus subjektif sering kali disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam, terutama koklea, yang memengaruhi serabut saraf pendengaran.

“Jadi jangan khawatir, tinitus sebagian besar bukan berasal dari kepala, sebagian besar berasal dari pinna, langsung dari telinga bagian dalam beserta liang telinga,” ujarnya.

Gejala tersebut bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti paparan suara keras, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit tertentu, seperti vertigo atau gangguan pendengaran mendadak, dan usia juga dapat memperburuk kondisi ini.

Kondisi tinitus dapat berbeda-beda pada setiap orang, dan pengobatannya harus disesuaikan dengan penyebab dan akibatnya.

Jika tinitus mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, segera temui dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

  Dengarkan berita terkini dan penawaran berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top