Tingkat Ketahanan Siber Perusahaan Indonesia Rendah, Ini Alasannya

virprom.com – Berdasarkan laporan “Cybersecurity Readiness Index 2024” yang diterbitkan oleh perusahaan teknologi solusi perangkat dan jaringan Cisco, sekitar 12 persen organisasi di Indonesia terkena ancaman siber saat ini.

Jumlah ini mungkin sangat rendah, mengingat risiko dan kemungkinan akibat dari berbagai serangan siber yang semakin meningkat setiap tahunnya. 

Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu mengatakan salah satu penyebab utamanya adalah banyak perusahaan di Indonesia yang tidak mempertimbangkan risiko keamanan siber karena tidak mengetahuinya.

Pengetahuan ini penting karena perusahaan mungkin belum mengetahui jenis serangan apa yang dapat mengancam sistemnya, jelas Marina kepada KompasTekno di sela Cisco Security Conference yang digelar di Hotel House Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2021). 2024). ).

Bahkan, mereka mungkin tidak mengetahui program jahat (malware) apa yang bisa menginfeksi sistem, ujarnya.

Baca juga: Cisco mendemonstrasikan solusi keamanan berbasis AI di Jakarta, untuk chatbot penjaga jaringan

Rendahnya kesadaran ini dapat mengarah pada skenario umum, di mana perusahaan membeli produk atau solusi keamanan siber setelah terjadi serangan. 

Tentu saja ini bukan jawaban yang tepat karena serangan tersebut tidak dapat dicegah, dan respon perusahaan terhadap serangan virus juga akan tertunda karena perbaikan serangan menjadi lebih sulit, kata Marina. 

Hal berikutnya adalah memahami produk dan solusi keamanan yang dibutuhkan perusahaan. Jika tidak ada pemahaman sedikit pun, perusahaan tentu tidak memiliki kemampuan untuk menerapkan solusi keamanan yang tepat.

Selain itu, jumlah dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi informasi (TI) juga dapat mempengaruhi apakah suatu perusahaan membutuhkan solusi keamanan siber atau tidak.

Jika orang-orang di perusahaan TI tidak memikirkan dan mendorong pemilik perusahaan untuk memahami bahwa keamanan itu penting, sistem mereka mungkin rentan terhadap serangan dunia maya. 

Baca Juga: Cisco Bangun Pusat Data Keamanan Cloud di Indonesia Strategi Cisco untuk Perusahaan Pelatihan

Ketika risiko keamanan siber terus meningkat, kebutuhan akan solusi keamanan siber dan jaringan menjadi semakin penting. 

Oleh karena itu, Cisco berdedikasi untuk mengedukasi masyarakat, khususnya perusahaan, tentang pentingnya jaringan perusahaan dan sistem yang aman dari ancaman keamanan siber. 

Edukasi yang diberikan Cisco yang diikuti Marina salah satunya adalah pada Cisco Indonesia Security Conference 2024 yang digelar Rabu lalu. 

“Di sini para ahli Cisco, ahli di bidang IT, dan para pebisnis berkumpul untuk menentukan konsekuensi dan risiko pada sistem perusahaan, serta solusi untuk melindungi perusahaan dari risiko keamanan tersebut,”. jelas Marina.

Selain itu, Cisco juga secara berkala menerbitkan laporan terkait kesiapan dunia usaha dan perusahaan di berbagai negara terhadap serangan siber, salah satunya adalah laporan “Cybersecurity Readiness Index 2024” untuk h-up.

Bagi Cisco sendiri, perusahaan asal San Jose, California, Amerika Serikat ini juga meningkatkan upaya untuk memastikan solusinya berkembang seiring berjalannya waktu, terutama di era penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang kini semakin meluas. 

Baru-baru ini, mereka meluncurkan dua solusi berbasis AI bernama Cisco Hypershield dan AI Security Assistant. 

Perusahaan dapat menggunakan kedua solusi keamanan ini untuk melindungi sistem dan infrastruktur mereka dari ancaman keamanan siber dan serangan jaringan lainnya dengan cara yang komprehensif, sederhana dan efektif. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk menemukan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top