Tingkat Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi Bisa Pengaruhi Indonesia Emas 2045

JAKARTA, virprom.com – Visi Generasi Emas Indonesia 2045 dinilai akan terhambat jika pemerintah mendatang tidak menyikapi dan memberikan solusi atas tingginya angka kematian anak dan ibu.

Hal itu diungkapkan Hidayat Nur Wahid, Anggota Komisi VIII DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), saat memberikan sambutan pada Sidang Paripurna Masa Sidang 1 Tahun 2024-2025 di Gedung Nusantara II, Batavia Hari Ini. Konferensi pers pada Kamis (5/9/2024).

Arahan tersebut menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh mengabaikan tingginya angka kematian anak dan ibu.

“Indonesia punya angka kematian anak tertinggi. Di Asia Tenggara, kita berada tepat di atas Laos dan Kamboja. Lebih buruk dari Timor Leste, Thailand, dan Filipina,” kata Hidayat.

Baca Juga: Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, di atas 15 per 1000 kelahiran

Hidayat mengatakan, angka kematian ibu di Indonesia juga sangat memprihatinkan, berada di peringkat sepuluh sembilan puluh negara di Asia Tenggara.

Dalam rapat kerja bersama Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Hidayat menyoroti pentingnya kebijakan konkrit untuk mengatasi permasalahan kesehatan ibu dan anak yang melanda Indonesia.

Arahan tersebut mengingatkan penerapan UU Ibu dan Anak yang Baik sebagai landasan hukum untuk menjamin kesejahteraan ibu dan anak di Indonesia.

Namun mereka khawatir karena belum ada program khusus dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menyasar masalah tersebut.

Baca Juga: Kebanyakan Bayi di Indonesia Prematur, Kata Menkes

Hidayat mengatakan “Sangat disayangkan, tahun ini Kementerian Keuangan justru memutuskan, dari Rp 311 miliar pada tahun 2024 menjadi Rp 310 miliar pada tahun 2025. Ini merupakan tanda tanggung jawab pemerintah untuk menuliskan isu-isu penting tersebut. Itu menunjukkan kegagalan; ” Hidayat dikatakan.

Menurut arahan tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak harus mempunyai fungsi teknis dan anggaran tersendiri seperti kementerian lain yang fungsinya langsung dan penting.

“Pelayanan ini harus ditata sedemikian rupa secara teknis dengan peningkatan anggaran untuk mengatasi permasalahan besar ini,” jelas Hidayat.

Arahan tersebut menyerukan kepada pemerintahan berikutnya, terutama di bawah kepemimpinan calon Presiden Prabowo Subianto, untuk melakukan upaya yang lebih besar untuk mencapai tujuan emas Indonesia pada tahun 2045 dengan memperkuat kebijakan dan program kesehatan ibu dan anak.

Baca Juga: Jokowi Soroti Tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia

“Pemerintah harus benar-benar serius dalam pembinaan generasi Indonesia,” kata Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ini. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran whatsapp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top