TikTok Music Layu Sebelum Berkembang, Tutup Selamanya November

virprom.com – Induk TikTok, ByteDance, mengatakan akan menutup layanan streaming musiknya, TikTok Music, pada bulan November. Layanan ini hanya bertahan 16 bulan

“Dengan menyesal kami mengumumkan bahwa TikTok Music akan ditutup pada 28 November 2024,” bunyi pernyataan di situs TikTok Music.

TikTok Music awalnya diluncurkan pada Juli 2023 sebagai pesaing Speakite, YouTube Music, Apple Music, Amazon Music, dan layanan streaming musik populer lainnya.

TikTok Music menawarkan beberapa fitur berbeda dari layanan streaming musik lainnya. Misalnya, pengguna di TikTok dapat mendengarkan semua lagu populer yang sedang tren atau trending di halaman Anda (FYP).

Salah satu fitur pembedanya adalah TikTok Music dapat disinkronkan dengan akun TikTok pengguna. Jadi, lagu-lagu favorit yang didengarkan pengguna di TikTok, yang biasanya hanya berupa cuplikan beberapa detik, bisa dinikmati sepenuhnya di TikTok Music.

Namun setelah 16 bulan beroperasi, TikTok Music akan dihentikan. Hingga 28 November, pengguna dapat menikmati lagu melalui TikTok Music Setelah itu, tagihan perpanjangan langganan akan dibatalkan secara otomatis.

Pengguna dapat mentransfer playlist Musik TikTok ke layanan streaming lainnya melalui tunemymusic.com. Namun pemindahan playlist tersebut baru bisa dilakukan mulai 28 Oktober, sebelum TikTok kehilangan playlist lagu-lagu viralnya.

Berakar dari produk byte dance bernama TikTok Music Reso, layanan Reso pertama kali diluncurkan di India dan Indonesia pada tahun 2019 dan kemudian diperluas ke Brasil.

Pada tahun 2023, Bait Dance mengganti nama Reso menjadi Tiktok Music di Brasil dan Indonesia dan kemudian berkembang ke Singapura, Australia, dan Meksiko.

Baca Juga: Aplikasi Streaming Musik Saingi Spotify, Musik TikTok Meluncur di Indonesia

ByteDance, yang memiliki platform distribusi musik bernama SoundOn, mungkin ingin memanfaatkan popularitas TikTok untuk mendorong streaming musik ke dalam ekosistemnya.

Namun, TikTok Music tidak dapat berkembang secara internasional di luar pasar tertentu, sehingga ditutup pada bulan November.

Baca: Harga YouTube Premium dan YouTube Music Premium Naik di Indonesia, Pilih Kerja Sama Daripada Bersaing

Kepala pengembangan bisnis musik global TikTok, Ole Obermann, mengatakan alasan perusahaan menutup TikTok Music adalah ingin lebih fokus pada peningkatan kualitas dan nilai layanan streaming musiknya.

Dalam keterangannya yang dihimpun Compass Techno dari TechCrunch, Rabu (25 September 2024), Oberman mengatakan hal itu dilakukan demi kepentingan terbaik artis, penulis lagu, dan industri musik.

TikTok menyatakan akan terus bekerja sama dengan layanan streaming musik, bukan bersaing dengan mereka.

Pada bulan Februari, ByteDance memperkenalkan fitur “Addable Music” ke TikTok. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan lagu Viral/FYP ke playlist di platform streaming Apple Music, Amazon Music, atau Spotify.

Lagu yang ditambahkan ke TikTok akan dimasukkan ke dalam playlist platform musik Spotify dkk

TikTok kini menjadi tempat populer untuk menemukan musik, dengan banyak musisi yang menggunakannya hanya untuk meluncurkan musik baru.

Menurut studi yang dilakukan oleh TikTok dan firma riset data hiburan Lumiate, TikTok memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan nilai artis dengan menemukan dan mempromosikan musik baru.

Bisnis game menghasilkan lebih dari sekadar streaming video dan musik, menurut penelitian. Lihat berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top