Terapi Gen Berhasil Pulihkan Pendengaran Bayi Tunarungu

Kompas

Opal Sandy, nama anak itu, dirawat sebelum menjadi satu. Setelah enam bulan ia mendengar suara-suara lembut lagi dan mulai mengucapkan kata-kata seperti “mama”, “dada” dan dengusan khas bayi lainnya.

Opal adalah salah satu bayi yang mengambil bagian dalam uji coba yang merekrut pasien di Inggris, AS, dan Spanyol.

Gangguan pendengaran Opal disebabkan oleh variasi gen Otof. Gangguan ini biasanya baru terdiagnosis saat anak berusia 2-3 tahun karena kemampuan berbicaranya.

Opal mendapat perawatan berupa transplantasi telinga untuk menggantikan DNA yang rusak yang menyebabkan tuli bawaan tersebut.

Baca Juga: 3 Jenis Gangguan Pendengaran dan Penyebabnya

Kakak perempuan Opal, Nora yang berusia 5 tahun, juga tuli sejak lahir dan saat ini menggunakan implan koklea ringan.

Berbeda dengan alat bantu dengar yang meningkatkan volume suara, implan ini memberikan rangsangan pendengaran dengan merangsang langsung saraf yang berkomunikasi dengan otak, menghilangkan sel-sel rambut penginderaan suara yang rusak.

Sementara itu, pengobatan Opal hadir dalam bentuk virus tidak berbahaya yang telah dimodifikasi untuk memasukkan salinan fungsional gen Otof ke dalam sel.

Opal menjalani anestesi umum saat menerima terapi yang dilakukan di telinga kanannya, sedangkan telinga kirinya dipasang implan koklea.

Beberapa minggu kemudian, telinga kanan Opal mendengar suara mendengung. Kemudian, setelah enam bulan, kemampuan pendengaran Anda seperti orang normal karena Anda dapat mendengar suara-suara lembut dan bising.

Faktor pribadi

Orang tua Opal, Jo dan James, mengatakan hasil pengobatannya luar biasa. Namun awalnya mereka khawatir karena Opal adalah orang pertama yang menjalani perawatan tersebut.

Baca Juga: Mengenal Output Koklea, Teknologi Pendengaran Baru untuk Gangguan Pendengaran

“Ini menakutkan, tapi kami bersyukur diberi kesempatan unik ini,” kata Joe kepada BBC Breakfast News dalam sebuah wawancara TV.

Prof Manohar Bans, ahli bedah telinga yang merawat Opal, mengatakan lebih dari separuh kasus gangguan pendengaran pada anak disebabkan oleh faktor genetik.

Ia sangat berharap kesuksesan Opal dapat membantu banyak anak lainnya.

“Kami sangat berharap dapat mulai menggunakan terapi gen pada anak-anak agar pendengarannya dapat pulih kembali dan tidak harus menggunakan implan koklea atau teknologi lainnya,” kata Bance.

Menurutnya, semakin cepat anak mendapat pengobatan maka akan semakin baik pula hasilnya.

“Itu karena setelah sekitar tiga tahun, otak mulai menghentikan kemampuan adaptifnya,” katanya.

Dokter di banyak negara, termasuk Tiongkok, saat ini sedang mengembangkan pengobatan serupa untuk mengatasi mutasi gen Otof seperti Opal.

Baca Juga: Pengertian Faktor Genetik pada Gangguan Kecemasan

Dengarkan berita terkini dan pilih cerita langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top