Teori Gamelan Beda dari Pythagoras, Slendro dan Pelog Tak Cocok dengan Tangga Nada Barat

CANBERRA, virprom.com – Pythagoras, ahli matematika Yunani, tidak hanya terkenal dengan teorinya tentang segitiga. Ia juga mempunyai beberapa teori tentang musik, salah satunya adalah musik merupakan bahasa universal. 

Selama berabad-abad, musisi Barat menganggap konsonan terdengar harmonis dan menyenangkan, sementara suara yang tidak diinginkan sering kali terdengar stres, marah, dan tidak menyenangkan.

Akord adalah kombinasi interval nada. Jika nadanya stabil atau hampir stabil, maka disebut konsonan, sedangkan disonan adalah akord yang menggunakan interval nada yang sangat berbeda atau tidak sesuai.

Baca Juga: Kisah Randy Geovani Putra, Orang Indonesia yang Mengajar Gamelan di Tiongkok

Sementara negara-negara Barat menganggap bahwa harmoni musik bergantung pada suaranya, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di Nature mengklaim bahwa harmoni teks sangat ditentukan oleh pendengarnya.

Penelitian tersebut menganalisis lima penelitian berskala besar, termasuk 235.440 warga Amerika dan Korea Selatan.

Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi kita terhadap musik yang bagus sebagian besar dibentuk oleh budaya tempat kita tumbuh dan dapat berubah seiring kita menemukan jenis musik baru. Apa yang Pythagoras katakan tentang musik?

Selain teorinya tentang segitiga, Pythagoras mengatakan bahwa harmoni dalam musik juga berkaitan dengan membaca.

Ia mengatakan, melodi lagu-lagu yang diuraikan di atas dikaitkan dengan rasio matematis tertentu yang membuatnya menarik untuk disimak.

“Setiap nada yang Anda dengar adalah hasil getaran,” kata Profesor Emery Schubert, peneliti musik di Universitas New South Wales.

“Misalnya, jika Anda memainkan sebuah nada pada 100 hertz, (ini akan sesuai dengan nada lain pada) 200 hertz, 300 hertz, dan seterusnya,” jelas Profesor Schubert.

Namun, ada sesuatu yang hilang.

Pemikiran Pythagoras tentang harmoni musik hanya berlaku pada beberapa tradisi musik, khususnya tradisi musik Barat.

Faktanya, preferensi Anda terhadap musik yang menyenangkan untuk didengarkan juga bergantung pada apakah Anda menyukai musik atau telah terlatih untuk mendengarkan jenis musik tertentu.

Seperti yang dijelaskan Profesor Schubert, pengaruh budaya membentuk pemahaman kita tentang suara apa yang paling enak didengar.

Di Australia, teori musik interaktif Pythagoras mendasari hampir semua pendidikan musik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top