Telat Ganti Oli Transmisi Matik Bisa Sebabkan Shifting Bunyi Jedug

SLEMAN, virprom.com – Perpindahan atau akselerasi pada mobil matic harus mulus tanpa terlalu banyak guncangan atau bahkan bunyi “jdog”.

Pergeseran akselerasi mobil otomatis terjadi secara otomatis sejak pengemudi menggerakkan tuas ke D. Saat berkendara dengan memilih posisi D, rasio akselerasi akan disesuaikan berdasarkan kebutuhan mulai dari rentang 1 hingga kecepatan tertinggi.

Jadi, antara pengemudi yang memainkan pedal gas, baik saat akselerasi maupun deselerasi, transisi akan terjadi secara otomatis. Proses ini harus dilakukan secara bertahap sehingga pengendara biasanya tidak merasakannya.

Baca juga: Cara mengaktifkan mode manual pada transmisi mobil matic di pegunungan

Hardy Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, jika perpindahan gigi agak kasar bahkan terdengar bunyi “jdug”, maka hal tersebut tidak normal dan perlu segera diperbaiki.

Kata Hardy kepada virprom.com, Sabtu (13/7/2024), “Penyebab munculnya suara tidak wajar tersebut mungkin karena penggantian oli otomatis terlambat dilakukan karena kualitas pelumas sangat bergantung pada performa kendaraan. dan komponen. . mempengaruhi keberlanjutan.”

Hardy menyarankan penggantian oli transmisi pada mobil matic paling banyak setiap 40.000 km, lebih awal dari anjuran bengkel resmi karena kondisi lalu lintas di Indonesia biasanya lebih padat.

Baca Juga: Harga Oli Transmisi Mobil Otomatis Juli 2024

“Menunda penggantian oli otomatis pasti akan mengakibatkan oli menjadi kotor, mengemudikan kendaraan dalam kondisi seperti ini merupakan tindakan yang tidak bijaksana, karena benturan akan menumpuk,” kata Hardy.

Hardy mengatakan, kotoran yang menumpuk ini akan mempengaruhi saluran-saluran kecil di area body control valve (BCV) yang berbentuk labirin. Jika ada saluran yang diblokir, dampaknya bisa fatal.

BCV merupakan pengatur aliran oli pada transmisi otomatis, sehingga bila aliran oli tidak sesuai arah dan tekanan maka akan menimbulkan masalah, salah satunya adalah bunyi “jdg”.

Baca Juga: Benarkah Mobil Transmisi Otomatis Tidak Bisa Dikendarai?

Gejalanya bisa seperti jeda, sehingga ketika perpindahan akselerasi tidak segera dilakukan, laju dan laju mesin mobil terhambat dan suatu saat akan mogok, kata Hardy.

Jika komponen tidak rusak, menurut Hardy, BCV bisa dibersihkan terlebih dahulu sebelum memperbaiki transmisi dengan mendeteksi kandungan partikel logam pada oli.

“Solusi penurunan performa transmisi otomatis bergantung pada tingkat kerusakannya, biasanya dengan menurunkan transmisi untuk memeriksa komponen internal yang rusak,” kata Hardy.

Oleh karena itu, bunyi “jdg” hanyalah gejala yang disebabkan oleh menurunnya kualitas oli transmisi akibat terlambatnya penggantian. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top