Teladan Paus Fransiskus: Sederhana dalam Kata, Sikap, dan Laku

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ditinjau dari maknanya. Baik bagi umat Katolik itu sendiri maupun bagi umat lain: Kristen, Islam, Hindu, Budha, Konghucu, atau pemeluk agama lain. Orang-orang dari semua agama dapat merenungkan teladan Paus Fransiskus.

Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia ini sengaja mengunjungi negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini.

Jumlah umat Katolik di negeri ini antara 8-9 juta dan hanya 3-4%. Angka tersebut tidak bisa dibandingkan dengan jumlah umat Islam yang mencapai 87%. Sekitar 200 juta lebih umat Islam menjadi warga negara ini.

Bagaimana masyarakat mayoritas Muslim memaknai kedatangan pemimpin Katolik?

Perlu diketahui, kontribusi agama Katolik terhadap bangsa tidak diukur dari jumlah pemeluknya. Melainkan arti, bobot dan kualitas kontribusinya.

Orang lain juga melakukan hal yang sama, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu dan agama lainnya. Semua orang beriman punya kontribusi, tidak harus kuantitatif, tapi kualitatif, berbobot, bermakna, dan bahkan lebih penting.

Agama Katolik, seperti agama lain, telah berkontribusi pada semangat nasional, pembangunan bangsa, kesadaran beragama dan bernegara, serta moralitas yang koheren saat ini.

Kedatangan Paus Fransiskus menjadi bahan renungan dan renungan bagi seluruh umat manusia, berkat keteladanan beliau dalam kesederhanaan.

Sederhana artinya mudah dipahami, diikuti, ditebak dan tidak terganggu, bernavigasi dan bermanuver dengan tikungan tiba-tiba. Sederhana, lugas, jujur, tidak suka bertualang, dan tidak membingungkan.

Yang dipimpin merasa tenteram karena mudah memahami pemimpinnya, dan yang memimpin memahami rakyatnya dan mudah memahaminya demi kepemimpinannya: tidak terbingungkan oleh kepentingan-kepentingan tertentu, terutama untuk melanggengkan sesuatu yang telah dipercayakan kepadanya. mereka . .

Pemimpin yang sederhana mudah dimengerti dalam perkataan, tingkah laku dan sikapnya. Ada tiga hal yang konsisten: perkataan, perilaku, dan sikap.

Tentu saja, kesederhanaan kata tersebut terlihat dalam apa yang disebut pesan ensiklik Paus Fransiskus dari Vatikan.

Semua ensikliknya mudah dimengerti, relevan dengan kebutuhan dunia, dan tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi bagi semua umat beriman dan tidak beriman.

Mereka yang berada di dalam Gereja dan mereka yang berada di luar Gereja dapat memahami pesan Paus Fransiskus: moralitas, kejujuran, kemurnian, kebajikan dan kesederhanaan. Dia baru saja berkata.

Pesannya sederhana, jujur, dan penuh makna. Fokusnya jelas pada hubungan antara manusia, bumi, lingkungan alam, pihak yang lemah dan tidak berdaya, bukan hanya pihak yang menang, pihak yang berkuasa dan kalah jumlah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top