Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tiongkok telah mengambil langkah penting untuk menjadi kekuatan teknologi global yang mandiri di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

Tujuan Xi bukan hanya mengubah struktur ekonomi dan teknologi negara, namun juga menentukan langkah perubahan besar dalam tata kelola ekonomi dan politik di seluruh dunia.

Dalam kebijakan yang dikenal sebagai tekno-nasionalisme, Xi bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan keamanan nasional dengan meningkatkan industri teknologi dalam negeri.

Kebijakan ini mempunyai implikasi penting tidak hanya bagi negara-negara seperti Indonesia, yang merupakan mitra dagang penting Tiongkok, namun juga bagi kekuatan global.

Tekno-nasionalisme, yang dijelaskan oleh Neil Thomas dari Asia Society Policy Institute (Tiga Langkah Seimbang Xi Jinping), mencerminkan upaya Xi untuk menggabungkan kemakmuran ekonomi dengan keamanan nasional.

Xi menekankan pentingnya kemandirian terhadap teknologi, yang tercermin dalam kebijakan seperti “Made in China 2025”.

Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas inovasi Tiongkok dan mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing, sehingga meningkatkan kekhawatiran global mengenai potensi isolasi teknologi dan dampaknya terhadap kerja sama internasional.

Dalam laporannya kepada Kongres Partai ke-20, Xi menekankan visinya untuk meningkatkan “keamanan politik” dan “modernisasi nasional” dengan meningkatkan industri teknologi (Xi’s Gotta Have It: Kongres Partai Tiongkok ke-20).

Hal ini termasuk memprioritaskan pengembangan semikonduktor, kecerdasan buatan, dan teknologi komunikasi canggih.

Namun, pendekatan ini juga memiliki risiko, seperti yang disoroti oleh Guoguang Wu, yang menggambarkan tekno-nasionalisme Xi sebagai “pemujaan terhadap kekuatan magis teknologi” (Ekonomi Bukan Lagi Prioritas Xi Jinping).

Pendekatan ini dapat mengurangi kerja sama internasional yang diperlukan untuk pengembangan teknologi global.

Pengaruh global teknologi nasional Tiongkok telah mencapai jauh. Ketergantungan dunia pada teknologi dan manufaktur Tiongkok berarti bahwa setiap perubahan kebijakan di Tiongkok dapat menimbulkan konsekuensi yang luas.

Contoh nyatanya adalah pada industri semikonduktor, dimana Tiongkok berupaya mengurangi ketergantungan impor dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Hal ini meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat, yang melihat upaya Tiongkok sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan keunggulan teknologinya (Konflik Teknologi dengan Amerika Serikat).

Kebijakan Xi juga berdampak pada pasar global, termasuk negara-negara yang bergantung pada Tiongkok dalam hal barang dan teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top