Teka-teki Kegagalan Keamanan dan Motif Penembak Trump

WASHINGTON DC, virprom.com – Berbagai investigasi sedang dilakukan atas percobaan pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump di sebuah acara kampanye di Butler, Pennsylvania.

Rincian baru muncul setelah penembakan hari Sabtu, yang menyebabkan Trump, 78 tahun, mengalami luka ringan dan beberapa pertanyaan, terutama motif pria bersenjata berusia 20 tahun, Thomas Matthew Crooks.

Ini adalah perkembangan terbaru dalam penyelidikan, dilansir Associated Press.

Baca juga: Detail 60 Menit Sebelum Upaya Pembunuhan Trump Gagalkan Keamanan AS

Setelah serangan itu, salah satu pertanyaan utama yang diajukan adalah bagaimana pria bersenjata itu bisa hinggap di atap gedung terdekat dan bisa melihat dengan jelas panggung tempat Trump berbicara.

Direktur Dinas Rahasia Kimberly Cheatle mengatakan gedung tersebut berada di luar batas keamanan badan tersebut dan keamanannya merupakan tanggung jawab polisi setempat.

Para anggota parlemen diberi pengarahan oleh FBI dan Dinas Rahasia dalam sesi tertutup dan diberikan garis waktu peristiwa-peristiwa penting pada hari itu.

Crooks diidentifikasi sebagai tersangka satu jam sebelum penembakan, kata Senator John Barrasso, R-Wyoming. Mereka bilang Secret Service kehilangan lagu itu.

Peserta rapat umum melihat Crooks di atap gedung beberapa menit sebelum Trump naik ke panggung dan memberi tahu polisi di lapangan tentang kehadirannya.

Para penjahat melepaskan tembakan dengan senapan AR hanya beberapa menit setelah Trump memulai pidatonya, menyebabkan telinga Trump berdarah.

Crooks ditembak mati oleh penembak jitu Dinas Rahasia 26 detik setelah melepaskan tembakan pertama dari delapan tembakan.

Pengungkapan tersebut memicu kemarahan di kalangan Partai Republik, termasuk Ketua DPR Mike Johnson, yang menyerukan pengunduran diri Cheatle.

Perwakilan Jim Jordan, ketua Komite Kehakiman DPR, bertanya kepada Direktur FBI Christopher Wray dalam sebuah surat mengapa gangguan komunikasi menghalangi penegak hukum untuk “mengidentifikasi penyerang sebagai ancaman potensial dan memitigasi ancaman tersebut sebelum bertindak”.

Jordan juga mengatakan pelapor mengatakan kepada komite bahwa Dinas Rahasia memiliki sumber daya yang terbatas karena KTT NATO yang baru saja berakhir di Washington dan kunjungan Lady Jill Biden ke Pennsylvania.

Baca Juga: Sebelum Bertindak, Penembak Trump Akui Butuh Liburan

Penyelidik menetapkan bahwa Crooks, yang tinggal di kota sekitar 50 mil (80 km) dari Butler, bertindak sendiri dan tidak dapat mengidentifikasi kecenderungan ideologis atau politik yang kuat.

Dia tinggal bersama orang tuanya, bekerja di panti jompo dan baru saja lulus dari community college.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top