Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

JAKARTA, virprom.com – Keluarga Afif Maulana (12) yang diduga dianiaya polisi di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), meminta bantuan Komnas HAM untuk menggali jenazah korban dan melakukan autopsi ulang.

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Indira Suryani mengatakan, hal itu untuk mengetahui apakah Afif disiksa atau melompat dari jembatan ke sungai, seperti yang diklaim polisi.

“Dari pihak keluarga, demi keadilan, meski sangat menyakitkan bagi keluarga, namun pihak keluarga siap melakukan penggalian untuk menjamin keadilan bagi Afif dan keluarga,” kata Indira yang juga berprofesi sebagai pengacara. keluarga korban, Selasa (02/07/2024).

Baca Juga: Polda Sumbar Anggap Kasus Kematian Afif Maulana Ditutup Sepihak dan Tak Beri Informasi ke Keluarga

Menurut Indira, kelompoknya dan keluarga korban meyakini Afif tidak terjun ke sungai saat kejadian.

Pasalnya, kondisi tubuh korban tidak menunjukkan luka akibat terjatuh dari ketinggian, sesuai temuan dokter.

“Dalam kasus pemaparan yang dilakukan di depan Kompolnas dan di depan KPAI, dokter bernama Rosmavati mengatakan, intinya kalau lompat jelas ada patah tulang, banyak luka di kepala dan kaki. “Tapi benda semacam itu tidak ditemukan di tubuh Afif,” kata Indira.

Meski begitu, kata Indira, dokter tetap menyebut Afif diduga terpeleset. Namun dokter tidak menjelaskan lebih lanjut temuan kecurigaan tersebut kepada pihak keluarga.

Baca Juga: Meninggalnya Afif Maulana di Padang Tambah Sejarah Panjang Kekerasan Polisi

Indira mengatakan, pihak keluarga bahkan belum menerima salinan hasil otopsi jenazah Afif Maulana.

“Dia bilang, ‘Tolong, polisi berhak menjawab dengan saksi yang ada,’” kata Indira.

Ia juga mencatat, LBH Padang dan keluarga korban masih menolak pernyataan Kapolda Sumbar Irjen Suharjono soal penyebab luka di tubuh Afif.

“Kami sejak awal sudah mengatakan bahwa kami menolak pernyataan Kapolda bahwa trauma pada tubuh sebelah kiri adalah lembah mayat, karena itu bukan lembah mayat,” kata Indira.

Selain itu, menurut dia, polisi juga mengumumkan ada beberapa luka di tubuh Afif akibat terjatuh dari sepeda motor.

Tudingan tersebut dinilai janggal karena satu korban lain yang ikut bersama Afif tidak mengalami luka saat terjatuh dari sepeda motor.

“Kami juga mengklaim bahwa apa yang dia alami adalah karena terjatuh dari mesin, bukan!” “Karena tidak ditemukan pada Anak A yang ikut bepergian bersamanya,” ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, pihak keluarga meminta agar jenazah korban diotopsi ulang untuk membandingkan hasil pemeriksaan sebelumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top