Tak Cuma untuk Fisik, Jamu Juga Sehatkan Jiwa

virprom.com – Minum jamu merupakan salah satu praktik sehat bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya menyehatkan tubuh, rutin meminum jamu juga bermanfaat bagi jiwa.

Mukit Hendrayatno, Ketua Persatuan Pengusaha Jamu Indonesia (PPJAI), mengatakan pemanfaatan jamu dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.

“Penggunaan jamu juga memberikan dampak positif bagi kesehatan secara umum. Jamu dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan mempererat hubungan manusia dengan lingkungan alam,” ujarnya dalam siaran pers.

Jammu sendiri telah resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda dari UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Obat herbal yang mirip dengan rasa pahit di lidah ternyata memberikan manfaat relaksasi dan menyehatkan bagi tubuh.

Baca juga: Upaya Promosikan Jamu ke Generasi Z, Jualan di Kafe Agar Tak Berasa Pahit

Jamu bukan sekedar minuman herbal sederhana, kata Mukit. Ini mengandung campuran unsur alami dan bergizi.

“Manfaatnya antara lain meningkatkan stamina dan mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan, nyeri sendi, dan gangguan pernafasan. Jamu telah menjadi pilihan efektif banyak orang selama berabad-abad,” ujarnya.

Di masa pandemi COVID-19, masyarakat beralih ke obat herbal dan tanaman tradisional lainnya untuk menjaga kesehatan.

Untuk menyelamatkan praktik minum jamu, pemerintah juga menggalakkan jamu di kalangan generasi muda. Salah satunya dengan menawarkannya sebagai salah satu menu minuman di restoran.

“Bagi generasi Z dan generasi milenial, kami akan lebih mengupayakan kopi yang terkenal itu untuk mempromosikan jamu,” kata Itok Parikesit, Direktur Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkraft), dalam rilis yang diperoleh Kompas. Com, Selasa (28/5/2024).

Pekerjaan serupa juga dilakukan pihak swasta, salah satunya adalah inovasi pabrik jamu Herbathos.

Baca juga: Berapa kali sehari sebaiknya minum air jahe? Berikut penjelasannya…

Ahmed Zaini, Pimpinan PT Herbathos, mengatakan penyelidikan internal yang dilakukannya menunjukkan adanya peningkatan minat penggunaan obat herbal di kalangan generasi muda.

Data menunjukkan penjualan jamu meningkat 20 persen pada kuartal I tahun ini, dengan kontribusi signifikan dari konsumen berusia 18-35 tahun.

Ahmed berkata, “Kami percaya ada peluang besar untuk memasukkan pengobatan herbal ke dalam gaya hidup generasi muda. Kami berkomitmen untuk menawarkan pendekatan baru dan modern yang menggabungkan kecintaan mereka terhadap musik dan budaya pop.”

Dikatakannya, generasi muda sebenarnya mengetahui manfaat jamu dari pengetahuan keluarga. Namun rasa pahit dan aroma jamu yang tidak sedap membuat generasi muda enggan meminum jamu.

Dengan memahami preferensi dan kebiasaan generasi milenial dan Gen Z, produsen jamu dapat berinovasi untuk mengintegrasikan jamu ke dalam gaya hidup modern dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pasar, kata Ahmed.

Baca juga: Obat herbal yang sering dianggap aman juga memiliki efek samping

  Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top