SEMUA agama melarang tindakan kekerasan yang berdampak negatif, baik terhadap individu, keluarga, atau kelompok masyarakat. Perjudian adalah salah satunya.
Larangan perjudian dalam segala bentuknya tertuang dalam berbagai kitab suci agama, termasuk Islam, sejak lima belas abad yang lalu.
Artinya perjudian sudah menjadi salah satu jenis penyakit sosial yang dianggap kuno. Mungkin usianya sama tuanya dengan peradaban manusia.
Agama tidak bisa melarang sesuatu yang berdampak positif. Sesungguhnya larangan dan undang-undang terhadap ketentuan tertentu dalam ajaran agama dimaksudkan untuk kebaikan umat.
Perjudian merupakan suatu perbuatan yang membuat masyarakat tidak akan beruntung karena sifatnya yang membingungkan dan menyesatkan.
Judi mengajarkan manusia untuk membiasakan diri mendapatkan sesuatu dengan mudah. Semuanya tersedia segera.
Berjudi adalah jalan pintas yang melemahkan pemikiran Anda dan melemahkan etos kerja Anda. Tidak ada yang namanya usaha bermain keras. Tidak ada keringat yang tertumpah sebagai bukti usaha atau perjuangan.
Dengan kata lain, dari sudut pandang fungsional, perjudian saja sudah menimbulkan masalah.
Seseorang yang kecanduan judi akan enggan mendapatkan sesuatu yang halal dan akan mendapat masalah. Sesungguhnya dunia ini adalah tempat perjuangan dan tempat terbaik untuk mengeluarkan keringat agar harta yang diperoleh menjadi berkah.
Selain itu, mereka yang sederhana tidak bisa dengan mudah memperoleh kekayaan (kekayaan baik). Makanan pun masih memerlukan perjuangan.
Seseorang harus melakukan aktivitas yang bernilai layanan agar memenuhi syarat untuk menerima pembayaran. Orang Sunda biasa menyebut kegiatan ini dengan sebutan “bubur”.
Misalnya saja seseorang membantu mencuci piring di restoran, mencangkul ladang orang lain, menjadi pengantar barang (kurir), atau kegiatan lain yang mempunyai nilai jasa.
Semua ini merupakan contoh bahwa masyarakat harus sadar akan perjuangan di tempat kerja. Setiap orang harus melalui proses kerja.
Ada investasi yang membutuhkan banyak keringat sebelum Anda memiliki kepatutan untuk membayar atau mendapatkan gaji. Ini disebut pertarungan.
Ini disebut mendapatkan hasil berdasarkan usaha. Sedangkan perjudian menjadi sebuah cara yang menghancurkan semangat dan nilai kerja atau perjuangan.