Tahan Gempa, Ini Rahasia Kokohnya Bangunan di Distrik Akasaki Jepang

JAKARTA, virprom.com – Gempa bumi yang terjadi pada Senin (1 Januari 2024) menghancurkan bangunan kayu di seluruh Semenanjung Noto Jepang.

Namun berkat arsitektur yang cerdas selama puluhan tahun, desa nelayan kecil di Distrik Akasaki masih tetap kokoh.

Beberapa genteng copot, namun tidak satu pun dari 100 bangunan di distrik Akasaki yang roboh meski diguncang gempa berkekuatan 7,6 SR.

Baca Juga: Pemerintah bangun 100 rumah tahan gempa di Prabumulih

Dalam wawancara dengan Japan Today, Masaki Sato yang menjalankan bisnis renovasi properti juga berbagi rahasia bagaimana rumah-rumah di Akasaki, termasuk miliknya, tetap berdiri.

Masaki sendiri telah memiliki rumah berusia 85 tahun itu sejak 2017 dan mengoperasikannya sebagai tempat tidur dan sarapan yang disewakan pada musim panas.

“Rumahnya di lahan yang sangat sempit dan bangunannya banyak ruangan kecil, banyak kolom. “Itulah yang membuatnya lebih kuat,” kata Masaki.

Untuk menahan derasnya hujan, salju, dan angin laut yang menerpa Laut Jepang, rumah Masaki dan sebagian besar rumah lain di Akasaki hanya memiliki sedikit jendela kaca.

Dinding luarnya terdiri dari bilah kayu besar yang disusun secara horizontal. Strukturnya ditopang oleh balok-balok tebal yang menembus atap.

Baca juga: Rahasia Gedung Pencakar Langit Jepang Tetap Kuat Meski Diguncang Gempa

Saat gempa terjadi, di rumah Sato ditemukan ubin keramik pecah, piring jatuh, dan pintu geser kayu rusak. Meski demikian, struktur bangunannya masih berdiri kokoh.

“Bangunan di lingkungan ini masih tinggi. “Saya kira itu karena desain rumahnya,” Masaki menjelaskan.

Rata-rata rumah di kawasan Akasaki juga memiliki ruang penyimpanan di bagian rumah yang menghadap ke pantai, di belakangnya terdapat rumah induk yang sempit.

Desain ini merupakan hasil modifikasi warga yang sebelumnya berprofesi sebagai nelayan. Dari rumah, mereka bisa langsung meluncurkan perahu ke laut.

Meskipun mempunyai karakter yang tangguh, lingkungan ini tidak diakui oleh pemerintah Jepang sebagai sumber daya budaya.

Bahkan, Masaki mengatakan Distrik Akasaki merupakan tempat yang unik karena masyarakat di sana masih menjalani gaya hidup sederhana dan kuno. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top