Sven-Goran Eriksson Wafat, Serie A Menangis, Memori Lazio Jadi Tim Terbaik Dunia

virprom.com – Sepak bola Italia menangis karena kepergian Sven-Goran Eriksson. Sir Alex pernah mengatakan bahwa pemain asal Swedia itu menjadikan Lazio sebagai tim terbaik di dunia.

Sven-Goran Eriksson meninggal dunia di usia 76 tahun, Senin (26/8/2024).

Pada Januari 2024, Eriksson didiagnosis menderita kanker dan diberi waktu satu tahun untuk hidup.

“Setelah lama sakit, SGE (Sven-Goran Eriksson) meninggal pagi ini di rumahnya, dikelilingi keluarganya,” demikian bunyi keterangan resmi keluarga mantan pelatih IFK Goteborg usai menjuarai Piala UEFA 1981-1982.

Baca juga: Duka mendalam atas meninggalnya Sven-Goran Eriksson yang asli, dari Beckham hingga Rooney

Kepergian Eriksson membawa kesedihan mendalam bagi dunia sepak bola khususnya Italia.

“Kata pertama yang terlintas di benak kita saat memikirkan dia adalah kejayaan. Pemain yang disegani, atas kelas dan rasa hormat yang ditunjukkan di setiap kesempatan selama lebih dari empat puluh tahun menjadi pelatih,” tulis pernyataan resmi Sampdoria.

Eriksson telah lama melukiskan kerajaan “calcio”, sebagaimana orang Italia menyebut sepak bola. Ia melatih beberapa klub Serie A seperti Roma (1984-1987), Fiorentina (1987-1989), Sampdoria (1992-1997), dan Lazio (1997-2001).

S.S.Lazio menerima dengan sangat sedih dan penuh emosi berita meninggalnya Sven-Goran Eriksson, pelatih yang memimpin tim meraih Scudetto keduanya dan pelatih tersukses dalam sejarah kami.

“Presiden Lotito, pihak administrasi, pelatih Baroni dan stafnya, tim dan seluruh karyawan klub menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga dan orang-orang terkasihnya,” tulis Lazio.

Eriksson punya hubungan spesial dengan Lazio. Pemain asal Swedia itu memimpin Glo Aquilotti (Elang Muda) meraih kemenangan bersejarah Scudetto pada 1999-2000.

Baca juga: Pelatih kenamaan Sven-Goran Eriksson meninggal dunia di usia 76 tahun

Saat itu, Lazio asuhan Eriksson yang diperkuat banyak bintang seperti Alessandro Nesta, Diego Simeone, Pavel Nedved, Juan Veron, Marcelo Salas, dan Simone Inzaghi memastikan gelar juara Serie A 1999-2000 pekan lalu!

Lazio asuhan Eriksson menang 3-0 atas Reggina di Olimpico, namun Juventus, yang pertama kali memuncaki kompetisi, harus turun ke posisi kedua ketika mereka kalah 1-0 dari Perugia di Stadion Renato Curi yang kebanjiran. hujan lebat

Hingga saat ini, Lazio belum pernah menjuarai Liga Italia.

Bersama Lazio, Eriksson juga memenangkan Piala Winners 1999, kompetisi klub Eropa yang sudah tidak ada lagi. Lazio adalah pemenang terakhir Piala Winners.

Sebagai juara Piala Winners 1999, Lazio berhak menghadapi juara Liga Champions 1999 Man United di Piala Super Eropa tahun itu.

Lazio asuhan Eriksson berhasil mengalahkan MU asuhan Sir Alex Ferguson dengan skor 1-0 pada laga Piala Super Eropa 1999.

Gol kemenangan Lazio melawan Man United di Piala Super Eropa 1999 dicetak oleh Marcelo Salas. Sir Alex pun memberikan pujian setinggi-tingginya kepada kepemimpinan Eriksson Lazio.

“Pada tahun 1999, kami kalah di Piala Super Eropa dari Lazio, yang saat itu merupakan tim terbaik di dunia dan itu mungkin menjadi kenangan paling pahit,” kata Sir Alex. Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan Channel WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top